Suporter Tewas di GBLA
Ada Adegan Sadis Pakai Pipa Besi dalam Pengeroyokan Haringga Sirla, Polisi Masih Buru Pelaku
Dalam rekontruksi ini, tak ada adegan awal mula Haringga Sirla bisa diketahui sebagai suporter Persija Jakarta.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Satreskrim Polrestabes Bandung merekonstruksi pengeroyokan Haringga Sirla (23), suporter Persija Jakarta yang tewas di area parkir Gerbang Biru Stadion GBLA, Minggu (23/9/2018).
Rekontruksi 16 adegan itu melibatkan delapan tersangka yakni Budiman (41), Goni Abdurahman (20), Cepi Gunawan (20), Aditya Anggara (19), Dadang Supriatna (19), Joko Susilo (39), serta dua tersangka di bawah umur, Shm (17) dan Dfh (16).
Kemudian enam saksi, dua di antaranya Adang Ali (67) dan Dede Supriyadi (40).
Dalam rekontruksi ini, tak ada adegan awal mula Haringga Sirla bisa diketahui sebagai suporter Persija Jakarta.
Rekontruksi bermula saat Adang, penjual bakso, berusaha menghentikan massa yang menyeret Haringga Sirla ke dekat gerobak rodanya.
• Moka Jabar Kembali Digelar Tahun Ini, Karantina dan Grandfinal Berlangsung di Garut
• Komentar Frank Lampard Setelah Kalahkan Guru dan Sisikan Manchester United dari Piala Liga Inggris
Kemudian Budiman memukul korban dengan tongkat di sebelah gerobak roda bakso.
Saat itu, Haringga Sirla dalam posisi duduk di trotoar dan Budiman berdiri di belakangnya kemudian memukul tiga kali ke kepala dan tubuh Haringga.
Setelah itu, giliran Shm memukul korban dua kali memakai tangan kiri dan kanan ke kepala korban. Pada bagian kepala korban, Shm memululnya dengan keling.
Pengeroyokan berlanjut oleh Dadang Supriatna. Ia menendang kepala korban yang sudah terbaring di bawah trotoar.
"Saat dia berusaha bangun, saya tendang kepalanya karena kepalanya dekat dengan kaki saya," ujarnya.
Ini 6 Langkah Upaya PSSI Perbaiki Tata Kelola Sepakbola Selama Liga 1 Dihentikan https://t.co/cnzVJJxxag via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 26, 2018
Goni yang berada di sisi lain saat Dadang menendang kepala korban, menginjak-injak punggung korban yang baru saja tersungkur setelah dihajar Dadang.
Aditya yang sempat berusaha melerai pengeroyokan, akhirnya ikut menendang tubuh korban setelah melihat kartu tanda anggota The Jakmania di saku korban.
Ia membakar kartu tanda anggota The Jakmania milik Haringga Sirla menggunakan korek api.
"Saya menendang punggungnya dua kali, saat itu dia sudah berdarah," ujarnya.
Dfa, yang masih belia, menginjak-injak perut korban dengan kaki kanannya sebanyak dua kali. Di saat bersamaan, Cepi juga menendang punggung korban dua kali.
Kemudian Joko, sempat tidak mengakui memukul atau menendang korban. "Saya tidak ikutan memukul," ujar Joko.
• Kakak Syahrini Meninggal Tersengat Listrik, Begini Pertolongan Pertama Pada Orang yang Kesetrum
• Berita Orang Hilang: Pamit Beli Ikan ke Pasar, Toni Charles 14 Hari Belum Pulang ke Rumah
Mimik mukanya tampak tertekan dan marah. Ia bahkan terlihat mengancam Dani yang justru melihat Joko menendang korban. Polisi langsung menghardik Joko.
"Kamu enggak ngancam-ngancam Dani segala, saya lihat muka kamu ke Dani," ujar seorang polisi.
Namun, Joko tetap membantah ikut menendang atau memukuli Haringga Sirla.
Akhirnya, Dani memperagakan adegan Joko memukul dan menendang korban.
Kemudian, adegan Joko memukul dan menendang digantikan seorang polisi.
Dalam adegan tersebut, ada adegan yang diperankan anggota polisi.
Adegan tersebut saat korban terkapar tak berdaya, sebuah pipa dimasukkan ke bagian vital korban. Lalu, massa menyeret korban.
Pendaftaran CPNS Dibuka Hari Ini, Segera Klik https://t.co/zwS9xugsGz https://t.co/o8mKtgaEzJ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 26, 2018
Terkait hal itu, polisi belum menemukan tersangka yang menusukkan pipa besi itu ke alat vital korban sehingga perannya digantikan.
Tersangka lain yang pertama kali menyeret Haringga Sirla ke dekat gerobak roda bakso milik saksi Adang Ali pun belum ditemukan.
Begitu juga seorang pria yang menyeret korban dari dekat motor seperti terlihat dari video pengeroyokan yang beredar.
"Kami masih memburu tersangka lain karena seperti yang kami katakan sebelumnya, tersangka kemungkinan besar bertambah. Rekonstruksi untuk memperjelas peran tiap tersangka," kata Yoris. (*)