Suporter Tewas di GBLA

Ada Adegan Sadis Pakai Pipa Besi dalam Pengeroyokan Haringga Sirla, Polisi Masih Buru Pelaku

Dalam rekontruksi ini, tak ada adegan awal mula Haringga Sirla bisa diketahui sebagai suporter Persija Jakarta.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Satreskrim Polrestabes Bandung merekonstruksi pengeroyokan Haringga Sirla (23), Rabu (26/9/2018). Haringga Sirla adalah suporter Per?sija Jakarta yang tewas di halaman parkir Gerbang Biru Stadion GBLA pada Minggu (23/9/2018). 

Dfa, yang masih belia, menginjak-injak perut korban dengan kaki kanannya sebanyak dua kali. Di saat bersamaan, Cepi juga menendang punggung korban‎ dua kali.

Kemudian Joko, sempat tidak mengakui memukul atau menendang korban. "Saya tidak ikutan memukul," ujar Joko.

 Kakak Syahrini Meninggal Tersengat Listrik, Begini Pertolongan Pertama Pada Orang yang Kesetrum

 Berita Orang Hilang: Pamit Beli Ikan ke Pasar, Toni Charles 14 Hari Belum Pulang ke Rumah

Mimik mukanya tampak tertekan dan marah. Ia bahkan terlihat mengancam Dani yang justru melihat Joko menendang korban. Polisi langsung menghardik Joko.

"Kamu enggak ngancam-ngancam Dani segala, saya lihat muka kamu ke Dani," ujar seorang polisi.

Namun, Joko tetap membantah ikut menendang atau memukuli Haringga Sirla.

Akhirnya, Dani memperagakan adegan Joko memukul dan menendang korban.

Kemudian, adegan Joko memukul dan menendang digantikan seorang polisi.

Dalam adegan tersebut, ada adegan yang diperankan anggota polisi.

Adegan tersebut saat korban terkapar tak berdaya, sebuah pipa ‎dimasukkan ke bagian vital korban. Lalu, massa menyeret korban.

Terkait hal itu, polisi belum menemukan tersangka yang menusukkan pipa besi itu ke alat vital korban sehingga perannya digantikan.

Tersangka lain yang pertama kali menyeret Haringga Sirla ke dekat gerobak roda bakso milik saksi Adang Ali pun belum ditemukan.

Begitu juga seorang pria yang menyeret korban dari dekat motor seperti terlihat dari video pengeroyokan yang beredar.

"Kami masih memburu tersangka lain karena seperti yang kami katakan sebelumnya, tersangka kemungkinan besar bertambah. Rekonstruksi untuk memperjelas peran tiap tersangka," kata Yoris. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved