Pengemis di Makam Sunan Gunung Djati Kerap Memaksa, Pejabat Disbudparpora Malah Jawab Begini
Mereka tak jarang sampai mengejar dan meraih tangan para peziarah agar diberi uang.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Puluhan pengemis di Komplek Makam Sunan Gung Djati, Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon kerap meresahkan para peziarah.
Pasalnya, mereka kerap memaksa pengunjung agar memberikan uang dengan alasan untuk bersedekah.
Mereka tak jarang sampai mengejar dan meraih tangan para peziarah agar diberi uang.
• Ridwan Kamil : Pilpres Boleh Beda Pilihan tapi Tong Parasea
Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, R Chaidir Susilaningrat, mengatakan, pengemis tersebut bukan merupakan warga setempat.
"Menurut aparat Desa Astana, penduduknya yang menjadi pengemis di sana tidak lebih dari 20 orang. Mereka juga tertib dan taat aturan terhadap pemdes," katanya saat ditemui di kantor Disbudparpora, Jumat (21/9/2018).
Pendapat Tokoh Politik soal Sikap Hormat Jokowi Saat Lagu Indonesia Raya Berkumandang https://t.co/7B5JLyAtGU via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 23, 2018
Ia mengklaim jika pengemis di sana bekerja sama dengan para petugas keraton maupun pengelola makam.
"Ini memang sudah lama banyak dikeluhkan. Kami juga masih susah bagaimana mengatasinya," kata dia.
Para pengemis itu kebanyakan berasal dari luar Cirebon, semisal Tegal dan Indramayu.
Jokowi Sebut Belum Terima Surat Pengunduruan Diri Din Syamsuddin Sebagai Utusan Khusus Presiden https://t.co/lF32E0RgEZ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 23, 2018
"Menurut saya tinggal penegasan aparat saja karena bukan kewenangan Disbudparpora. Kalau ada oknum yang sengaja memanfaatkan pengunjung mungkin saja," tegasnya.