Haikal Hassan Berani Sumpah Sebut Habib Rizieq Ingin Pulang ke Indonesia tapi Dihalangi, Dia Dicekal
Haikal Hassan, Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) sampai berani sumpah dan menyebut nama Allah saat menceritakan soal Habib Rizieq.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID - Haikal Hassan, Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) sampai berani sumpah dan menyebut nama Allah saat menceritakan soal Habib Rizieq.
//
Haikal Hassan menyebut Habib Rizieq sebenarnya sangat ingin pulang ke Indonesia.
Namun, Habib Rizieq justru tak bisa pulang karena ada kekuatan yang menghalanginya.
Hal ini Haikal Hassan sampaikan saat menjadi narasumber program acara Indonesia Lawyers Club.
"Sampai detik ini Habib Rizieq demi Allah ingin sekali pulang, tapi ada kekuatan yang tidak bisa membuat dia pulang. Demi Allah saya bersumpah karena setiap malam saya berkomunikasi," ujar Haikal Hassan.
Nada suaranya terdengar meninggi, ia menekankan dan mempertanyakan soal Habib Rizieq yang tak bisa pulang tersebut.
Padahal, ia mengaku Habib Rizieq sudah lama ingin kembali menginjakan kaki di Indonesia.
"Salahnya di mana, ada 17 masalah, dua yang dibuat SP3, terus selebihnya ke mana. Coba pulangkanlah Habib Rizieq maka umat akan melihat betul. Dia dari lama ingin pulang betul," ujarnya.

Pernyataan Haikal Hassan pun ditanggapi politisi PDIP, Kapitra Ampera.
Namun, tanggapannya ini sempat berbuah debat panas.
Awalnya, Kapitra Ampera menjelaskan kasus yang menjadikan Habib Rizieq tersangka itu hanya dua, sedangkan kasus lainnya masih terlapor sehingga belum masuk tahap penyidikan.
• Jika Menang di Pilpres 2019, Prabowo Subianto Jamin Habib Rizieq Pulang dari Arab
"Karena yang tersangka ini udah di SP3 kalau Habib Rizieq mau pulang, pulang aja," ujar Kapitra Ampera.
Mendengar hal ini, Haikal Hassan langsung terkejut.
"Wihhh," celetuk Haikal Hassan terlihat kaget dan keheranan.
Kapitra Ampera pun melanjutkan pembicaraannya.
"Gimana kan udah selesai, siapa yang larang dia pulang. Maka kita lihat nanti kekuatan apa, secara hukum, nggak ada masalah," ucapnya.
Namun, Haikal Hassan justru memberikan tanggapan tak terduga.
Ia menekankan Habib Rizieq memang tak bisa pulang.
"Tapi makin menunjukkan fakta bahwa Pak Kapitra tidak dekat dengan Habib Rizieq. Dia tak bisa pulang Pak Kapitra," ucap Haikal Hassan.

• Fahri Hamzah Sebut Habib Rizieq Shihab Alami Transformasi Keulamaan dan Kenegaraan Selama di Mekkah
Kapitra Ampera pun langsung bilang akan menjemput Habib Rizieq.
"Ya udah besok kita jemput deh ya," kata Kapitra Ampera.
Tak berhenti di situ, soal kepulangan Habib Rizieq pun dibahas lagi Ketua GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak.
Ia blak-blakan Habib Rizieq tak bisa pulang ke Indonesia karena dicekal pemerintah Arab Saudi.
"Saya memohon untuk jangan terlalu banyak mengembangkan isu bohong. Saudara Kapitra itu tidak pernah bertemu Habib Rizieq. Habib Rizieq saat ini statusnya dicekal, tidak bisa keluar dari Saudi Arabia," ujarnya.
Ia menceritakan, visa Habib Rizieq masih bisa dipakai.
Namun, saat hendak pulang ke tanah air, Habib Rizieq justru dicekal pemerintah Arab Saudi.
"Visa masih hidup, beliau akan meninggalkan Arab Saudi, keluarganya dibebaskan dari imigrasi, Habib Rizieq dicekal," ujarnya.
• Maruf Amin Ingin Temui Habib Rizieq di Makkah, Fadli Zon dan Fahri Malah Sudah Bertemu Duluan

Yusuf Muhammad Martak mempertanyakan ada kesalahan apa sehingga membuat Habib Rizieq dicekal.
Ia menilai jika Habib Rizieq membuaat kesalahan atau ada permasalahan dengan pemerintah Arab Saudi, Habib Rizieq pasti sudah dipanggil atau ditahan.
"Kalau seandainya ada kesalahan dan permasalahan dengan pemerintah Saudi, Habib Rizieq sudah pasti ditahan, sudah pasti dipanggil," tegasnya.
Berikut ini video pernyataan Yusuf Muhammad Martak soal pencekalan Habib Rizieq oleh pemerintah Arab Saudi.
• Hari Ini Status Sule Diputuskan, Begini Kondisi Kehidupannya Setelah Ditinggal Lina
• Alur Pendaftaran CPNS Tahun 2018, Ikuti Tahapan Berikut Lewat sscn.bkn.go.id, Jangan Sampai Salah
• Formasi CPNS BNN 2018, Ada 220 Lowongan untuk Unit Kerja Pusat, Sumatera, Bali, Kalimantan, dll