Possessive Warm & Bites, Kedai Kopi Rintisan Tiga Anak Muda Bandung, Kuliah Sambil Bisnis

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Resi Siti Jubaedah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kedai kopi berukuran 7,5 m x 3,5 m ini menjadi tempat wirausaha tiga anak muda. Kedai kopi tersebut diberi nama Possessive Warm & Bites, berlokasi di Dago Timur nomor 15, Bandung.

Mereka adalah Dien Rasyid (21) seorang mahasiswa Universitas Padjadjaran jurusan agribisnis, Adhi Aria (20) mahasiswa asal Universitas Sanggabuana jurusan administrasi bisnis, dan Septiani Larasati (21).

Tiga anak muda tersebut baru saja memulai bisnisnya di bidang kuluner sejak 7 September 2018.

Alasannya, karena memang ingin berwirausaha, dan dua di antara tiga orang tersebut, sudah memiliki keahlian dan pengalaman berwirausaha.

• Niat Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharram 1440 H, 19-20 September 2018

"Kalau saya belajar bisnis saat kuluah saja. Kalau Adhi dan Laras mereka memang punya pengalaman bisnis, Adhi pernah jualan popcorn, sedangkan Laras waktu SMA pernah jualan makanan seperti roti dan donat," ujar Dien Rasyid, saat ditemui Tribun Jabar, di Dago Timur no 15, Bandung, Senin (17/9/2018).

"Pernah buka online shop di bidang fashion, namun merasa bukan passionnya di sana, lalu buka usaha di bidang makanan, popcorn, yang dinamai bachoco factory," ujar Adhi.

Tiga sekawan tersebut merupakan teman sejak SMA, yang mulai merintis usaha karena memiliki tujuan yang sama, yakni menjadi wirausaha muda.

• Luis Milla Kembali Melatih Timnas Indonesia, Tiba di Tanah Air pada 9 Oktober Mendatang

"Kami berteman sejak SMA, sudah jarang ketemu. Ketemu lagi pas buka puasa bareng, baru ngobrol-ngobrol biasa saja Laras dan Dien rencana buka usaha, sedangkan saya uda rencana buka usaha warung kopi," ujar Adhi Aria.

Berawal dari obrolan tersebut, mereka bertemu kembali setelah haru perayaan Idul Fitri lalu.

"Dari habis lebaran 2018, pada saling kontak, terus ketemu, buat merencanakan konsep-konsep yang kami punya," ujar Adhi.

Adhi mengaku awalnya mereka tidak akan fokus di kopi premium, hanya akan membuka kedai biasa. Namun karena banyak masukan dari kawan-kawannya untuk menjual kopi premium, akhirnya mereka memutuskan menjual kopi premium juga.

"Laras dan Dien punya modal uang, sedangkan saya ada tempat," ujar Adhi saat ditanya mengenai modal.

Adhi mengaku awalnya mereka kesulitan memikirkan agar konsep yang mereka bangun dapat sejalan, dan diterima oleh ketiganya.

• Beredar Gambar Jembatan di Bandung Barat Terputus, Warga Panjat Tiang Jembatan, Ini Kondisi Aslinya!

"Akhirnya kami musyawarah, di saat satu dari kami sebagai owner kurang setuju, bagaimana caranya buat tidak adanya perseteruan," ujar Adhi.

Meskipun Adhi dan Dien masih berstatus mahasiswa, mereka tetap fokus merintis usaha, tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai mahasiswa.

"Lebih fokus ke wirausaha, tanpa mengabaikan pendidikan," ujar Dien.

"Sebenarnya dari kami bertiga sama, lebih fokus untuk bisnis, tapi tetap tidak mengabaikan pendidikan, jadi bagaimana caranya memanage waktu antara kuliah dan bisnis," ujar Adhi.

• Persib Bandung Tak Bisa Tambah Gol Lagi di Laga Melawan Borneo FC, Mario Gomez: Yang Penting Menang

Adhi mengaku bahwa untuk mencegah terganggunya aktifitas akademik, mereka mempunyai dua pekerja part time yang sama-sama mahasiswa. Adapun satu orang pekerja full time, bukan dari kalangan mahasiswa.

"Tapi kami masih bisa fokus kedua-duanya karena masih awal-awal buka," ujar Adhi.

Tujuan mereka membuka bisnis ini, selain mengeluarkan kemampuannya untuk berbisnis, mereka juga ingin menyediakan apa yang orang butuhkan, seperti kopi.

"Karena dengan kopi, silaturahmi menjadi mudah, semakin banyak relasi, semakin banyak kenalan juga," ujar Adhi.