Kisah Operasi Rahasia Pasukan Naga saat Pembebasan Irian Barat, Misi Mustahil Berbuah Manis

Operasi ini semula adalah hal yang mustahil. Faktanya, belum ada satu pun operasi udara yang berhasil di Papua. Tapi Benny Moerdani tak gentar.

Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
istimewa & Repro Majalah Angkasa Juli 2011
Benny Moerdani memimpin Operasi Naga dalam rangka pembebasan Irian Barat 

Pada hari kedua setelah penerjunan, Benny mendadak dibuat kaget setelah radio Australia menyiarkan soal adanya tiga pesawat Hercules yang menerjunkan pasukan di Merauke. Bahkan, jumlah pasukan dan nama-nama pemimpinnya ikut disebut, termasuk Benny Moerdani.

Dengan kata lain, operasi rahasia Pasukan Naga ini telah bocor.

Beberapa hari kemudian, pasukan Benny diserang marinir Belanda yang menaiki dua perahu motor.

Baca juga:

- Kisah Benny Moerdani Banting Baret Merah Kopassus Gara-gara Masih Tak Terima Kejadian Masa Lalu

- Benny Moerdani, Intelijen RI yang Sering Menghilang, Istri Tak Pernah Tahu Misi Rahasianya

Benny dan pasukannya berpindah-pindah dan bersembunyi di dalam hutan. Akhirnya marinir Belanda itu pun berhasil ditaklukkan.

Ben Mboi menyebut bahwa Benny Moerdani tak berpikir secara sistematis.

"Di medan tempur tidak ada aturan yang tepat atau pasti. Semuanya adalah masalah eksekusi," ujarnya.

Menurut Ben Mboi, Benny Moerdani memakai strategi kucing-kucingan kala itu.

"Kalau bertemu, ya bertempur. Kalau tidak, ya kucing-kucingan," kata ben Mboi.

Strategi ini terbukti berhasil. Menurut Ben, Pasukan Naga diterjunkan bukan untuk perang melainkan sebagai umpan. Tujuannya agar konsentrasi pasukan Belanda yang ada di Biak terpecah.

Benny Moerdani
Benny Moerdani (mariniersnieuwguinea61-62.nl)

Serangan dua kapal motor ternyata hanya awal untuk Benny. Seminggu kemudian, saat ia dan pasukannya sedang istirahat di Sungai Kumbai, Marinir Belanda kembali menyerbu.

Benny tak pernah menduga bakal terjadi pertempuran jarak dekat itu. Ia pun hampir tewas saat rompi rimbanya tertembak.

Operasi Naga berakhir pada 15 Agustus 1962 setelah adanya New York Agreement. Saat itu Amerika Serikat memaksa Belanda menyerahkan Irian barat ke Indonesia. Belanda menyeran karena merasa tidak akan menang bila bertempur melawan Indonesia di Papua.

Adapun korban gugur Operasi Naga adalah sebanyak 36 orang dan 20 lainnya hilang. Jumlah itu di bawah perkiraan awal. Sebelumnya, Mayor Jenderal Soeharto sempat berkata bahwa pasukan Operasi Naga diperkirakan gugur 60 persen dan kembali 40 persen.

Operasi yang semula mustahil itu pun akhirnya berbuah manis. Setelah adanya perjanjian gencatan senjata, seluruh Pasukan Naga masuk secara terbuka ke Kampung Kuprik, Merauke.

Di kampung itulah Ben Mboi akhirnya bisa bertemu lagi dengan Benny Moerdani setelah terpisah di hutan lebih dari dua bulan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved