Amalan Puasa Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H, Benarkah Hapus Dosa 50 Tahun?

Banyak amalan yang dianjurkan untuk menyambut datangnya tahun baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah.

Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA
ILUSTRASI --- Pelajar berpawai obor sambut 1 Muharam dari Jalan Veteran hingga Kalan RE Martadinata Purwakarta, Selasa (13/10/2015) malam. 

TRIBUNJABAR.CO.ID - Tahun baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah segara tiba. Dalam kalender Masehi, awal tahun baru Islam itu akan jatuh pada Selasa, 11 September 2018.

Banyak amalan yang dianjurkan untuk menyambut datangnya tahun baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah.

Amalan tahun baru Islam satu Muharram, selain memanjatkan doa akhir tahun dan doa awal tahun Hijriah, sebagian umat Islam juga ada yang mengamalkan puasa akhir dan awal tahun Hijriah.

Di momen pergantian tahun memang saat-saat yang sangat bersejarah. Maka, ada keinginan untuk berbuat atau melakukan amalan-amalan terbaik.

Amalan Sunnah Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H, Rasulullah Biasa Melakukan 3 Hal Ini

Lalu, muncul pertanyaan, apakah berpuasa di akhir dan awal tahun Hijriah itu memiliki dalil yang kuat merujuk pada perintah dari Rasulullah Muhammad SAW?

Dikutip dari laman Muslim.or.id, ada sebuah hadis yang dijadikan dasar bagi orang-orang yang mengamalkan amalan puasa.

Diantara hadits yang dijadikan sandaran adalah:

مَنْ صَامَ آخِرَ يَوْمٍ مِنْ ذِي الْحِجَّةِ، وَأَوَّلِ يَوْمٍ مِنَ الْمُحَرَّمِ، فَقَدْ خَتَمَ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ بِصَوْمٍ وَافْتَتَحَ السَّنَةَ الْمُسْتَقْبَلَةَ بِصَوْمٍ، جَعَلَ اللَّهُ لَهُ كَفَّارَةً خَمْسِيْنَ سَنَةً

“Barang siapa berpuasa akhir hari bulan Dzulhijjah dan awal Muharram, maka dia telah menutup tahun lalunya dengan puasa dan membuka tahun barunya dengan puasa, Allah menjadikan baginya kaffarah lima puluh tahun”.

Amalan dan Keutamaan Bulan Muharram atau Suro yang Dianjurkan oleh Rasulullah

Dijelaskan dalam laman tersebut, hadis ini maudhu’. Dibawakan Ibnul Jauzi dalam al-Maudhū’āt 2/566 dengan sanadnya sampai kepada Ibnu Abbas, lalu katanya, “Al-Harawi adalah al-Juwaibari dan Wahb, kedunya adalah pendusta dan pemalsu hadits”. Dan disetujui As-Suyuthi, Ibnu Arraq, dan Asy-Syaukani.

Dengan demikian, maka pengkhususan akhir tahun dan awal tahun dengan puasa termasuk amalan yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah.

Demikian juga ritual-ritual serupa yang tidak ada dalilnya, seperti do’a awal dan akhir tahun.

Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid berkata dalam Tashihud Dua: “Tidak ada dalam syari’at ini sedikit pun do’a atau dzikir untuk awal tahun.

Manusia zaman sekarang banyak membuat bid’ah berupa do’a, dzikir, demikian pula puasa awal tahun baru, menghidupkan malam pertama bulan Muharram dengan shalat, dzikir atau do’a, puasa akhir tahun, dan sebagainya yang semua ini tidak ada dalilnya sama sekali!!”.

Doa Awal Tahun

Soal doa awal tahun ada banyak pendapat, di antaranya keterangan yang disampaikan oleh Sayid Utsman bin Yahya dalam Maslakul Akhyar, Rasulullah SAW membaca doa ini di awal tahun.

Doa awal tahun ini dibaca sebanyak tiga kali dan baiknya dibaca di malam 1 Muharram.

Berikut doanya:

Doa awal tahun (Nu.or.id)
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya:

“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan.

Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.

Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat.

Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu.

Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved