TERPOPULER
Mengapa Lombok Sering Diguncang Gempa Bermagnitudo Besar? Ini Sebabnya
Seringnya Lombok dilanda gempa dalam beberapa waktu terakhir, memunculkan sebuah pertanyaan. Mengapa Lombok sering diguncang gempa?
TRIBUNJABAR.ID - Hingga Sabtu (26/8/2018) pukul 19.00 WIB, tercatat 395 gempa susulan terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pascagempa bermagnitudo 6.9 pada Sabtu (19/8/2018).
Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat Twitternya @Sutopo_PN, Sabtu.
Menurut Sutopo, dari 395 gempa susulan itu, 20 gempa bisa dirasakan.
"Tercatat 395 gempa susulan hingga 26/8/2018 pukul 19.00 WIB pascagempa dengan magnitudo 6.9 pada 19/8/2018. Dari 395 kali gempa susulan terdapat 20 gempa dirasakan. Masyarakat Lombok masih trauma dengan gempa. Masyarakat memerlukan trauma healing. #LombokBangkit," tulis Sutopo.
Lombok kembali diguncang gempa bumi pada penghujung Agustus 2018.
Terjadi gempa bermagnitudo 4.1 pada Selasa (28/8/2018) dan dirasakan hingga Lombok Timur.
"#Gempa Mag:4.1, 28-Agu-18 10:13:29 WIB, Lok:8.42 LS, 116.64 BT (Pusat gempa berada di darat 13 km TimurLaut Lombok Timur), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) III Lombok Timur #BMKG," terang BMKG melalui Twitter @infoBMKG.
Seringnya Lombok dilanda gempa dalam beberapa waktu terakhir, memunculkan sebuah pertanyaan. Mengapa wilayah berjuluk Pulau 1000 Masjid itu sering dilanda gempa bumi?
Dilansir TribunJabar.id dari Kompas.com, secara tektonik, Lombok adalah kawasan seisimik aktif.
Pulau kelahiran atlet Lalu Muhammad Zohri itu memang berpotensi 'digoyang' gempa karena berada di antara dua pembangkit gempa dari utara dan selatan.
Dari utara terdapat struktur geologi Sesar Naik Flores, sedangkan dari selatan terdapat zona subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Pulau Lombok.
"Sesar naik ini jalurnya memanjang dari laut Bali ke timur hingga Laut Flores. Sehingga tidak heran jika Lombok memang rawan gempa karena jalur Sesar naik Flores ini sangat dekat dengan Pulau Lombok," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono melalui siaran resminya.
• Pakai Mikrofon Pesawat, Neno Warsman Dinilai Langgar UU Penerbangan, Ancaman Hukuman Setahun Penjara
Ia menambahkan, bila memerhatikan peta aktivitas kegempaan atau seismisitas Pulau Lombok, maka akan nampak seluruh pulau tersebut memiliki sebaran titik episenter. Ini artinya, ada banyak aktivitas gempa di wilayah tersebut.
Kendati kedalaman hiposenternya dan magnitudonya bervariasi, tampak jelas wilayah Lombok merupakan wilayah aktif gempa yang bersumber dari subduksi lempeng, Sesar Naik Flores dan sesar lokal di Pulau Lombok dan sekitarnya.
Dari sebaran seismitas ini pun cukup menjadi dasar untuk mengatakan bahwa Lombok memang rawan gempa.
• Anak Ketiga Ahmad Albar Meninggal Dunia, Rencananya Fadly Akan Dimakamkan Hari Ini
Lihat saja catatan sejarah gempa yang mengguncang Pulau Lombok berikut ini:
(1) Gempa dan tsunami Labuantereng, Lombok 25 Juli 1856
(2) Gempa Lombok 10 April 1978 M=6,7 (banyak rumah rusak)
(3) Gempa Lombok 21 Mei 1979 M=5,7 (banyak rumah rusak)
(4) Gempa Lombok 20 Oktober 1979 M=6,0 (banyak rumah rusak)
(5) Gempa Lombok 30 Mei 1979 M= 6,1 (banyak rumah rusak dan 37 orang meninggal)
(6) Gempa Lombok 1 Januari 2000 M= 6,1 (2.000 rumah rusak)
(7) Gempa Lombok 22 Juni 2013 M=5,4 (banyak rumah rusak)
Seorang ahli geofisika dari Survei geologi Amerika Serikat (USGS), Paul Caruso memberikan penjelasan mengapa gempa Lombok bisa bermagnitudo besar.
Menurutnya, dua gempa besar yang melanda Lombok dalam waktu sepekan disebabkan adanya tabrakan dua lempeng tektonik.
• 6 Fakta Pesilat Hanifan Yudani Kusumah, Cucu Eks Persib Bandung yang Buat Dua Capres 2019 Berpelukan
Pusat kedua gempa ini terjadi di sepanjang patahan dan ada dua lempeng tektonik yang bertabrakan yang mengakibatkan satu lempeng menimpa lempeng lainnya.
"Di daerah ini (Lombok) ada zona subduksi, di mana salah satu lempeng berada di bawah lempeng lain dan terjadi tabrakan," kata Paul kepada Live Science, mengutip dari Kompas.com.
"Lempeng Australia bergerak ke bawah lempeng Sunda dan lempeng Australia bergerak ke utara saat ada di bawah lempeng Sunda," katanya.
• Jawaban Singkat Jonatan Christie saat Ditanya Najwa Shihab soal Adegan Buka Baju
Mengapa Gempa Lombok Sangat Merusak?
Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG,
punya penjelasan lain terkait alasan gempa bumi Lombok sangat merusak.
Ia menjelaskan, terdapat tiga faktor yang memengaruhinya.
Pertama, gempa Lombok adalah gempa kerak dangkal dengan kedalaman hiposenter 24 kilometer.
"Hiposenter yang dangkal semacam ini menyebabkan nilai percepatan getaran tanah masih cukup tinggi di permukaan," kata Daryono.
• Jokowi Ucapkan Terima Kasih dan Selamat untuk Prabowo Subianto Karena Pencak Silat Sumbang 14 Emas
Melihat peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, tampak sebagian besar wilayah Lombok utara dan timur mengalami guncangan yang mencapai skala intensitas VI-VII MMI.
"Dengan estimasi percepatan getaran tanah (PGA) yang lebih dari 120 gal, sudah memenuhi syarat untuk terjadi kerusakan pada bangunan," ujarnya.
Alasan selanjutnya karena wilayah yang terkena gempa merupakan kawasan perbukitan. Kawasan tersebut sangat rentan terjadi efek topografi.
"Efek topografi permukaan dapat memicu terjadinya amplifikasi guncangan yang lebih besar dalam arah horizontal dari pada vertikal, semakin curam lereng, maka makin besar amplifikasinya," kata Daryono.
• Buka-bukaan Jonatan Christie, Soal Koleksi Komentar Negatif dan Arti Sorakan Suporter
Alasan terakhir, lanjut Daryono, kerusakan yang ada dikarenakan bangunan yang tak memenuhi standar aman gempa bumi.
"Tingkat kerusakan bangunan akibat gempa tidak hanya disebabkan oleh besarnya magnitudo dan jaraknya dari episenter, tetapi kondisi topografi, tanah setempat, dan mutu bangunan sangat menentukan tingkat kerusakan," ujarnya.
Mengutip dari Kompas.com, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), WIllem Rampangilei, menyebut jumlah sementara rumah yang rusak sebanyak 17.400 unit akibat gempa Lombok.
Pendataan tersebut akan berkaitan dengan nominal bantuan yang akan diterima korban gempa.
Rinciannya adalah rumah dengan kategori rusak berat mendapat Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.
• Tampil Beda, Efek Rumah Kaca Diiringi Biola dalam Konser di Bandung
Terkait kerugian, data terakhir menunjukkan kerugian sementara mencapai Rp 8,8 triliun.
Berdasar data dari BNPB, rincian kerugian tersebut adalah sebagai berikut:
125.744 unit rumah rusak, terdiri atas rusak berat 74.354 unit dan rusak ringan 51.390 unit.
Infrastruktur yang rusak terdapat 174 unit, terdiri atas jembatan (18 unit), jalan (153 ruas), dan tanggul (3 unit).
Untuk sarana pendidikan yang rusak sebanyak 635 unit, terdiri atas PAUD (73 unit), SD (294 unit), SMP (93 unit), SMA dan SMK (44 unit), madrasah (104 unit), pesantren (23 unit), dan perguruan tinggi (4 unit).
Sebanyak 99 sarana kesehatan rusak, antara lain rumah sakit (3 unit), puskesmas (30 unit) pustu (64 unit) dan posyandu (2 unit).
• Sosok Atlet Ini Buat Jokowi dan Prabowo Berpelukan di Ajang Asian Games 2018
Tempat ibadah yang rusak terdapat 789 unit, terdiri atas masjid (349 unit), mushola/langgar (333 unit), gereja (27 unit), vihara (28 unit) pura/pelinggih (52 unit).
Gedung pemerintahan dan swasta yang rusak terdapat 147 unit.
Untuk sektor perekonomian dan perdagangan yang terdampak terdapat 1.941 unit terdiri atas kios/toko (1.836 unit), hotel/penginapan (92 unit), pasar tradisional (13 unit).
• VIDEO: Pengakuan Pengguna Narkoba Adanya Jaringan di Lapas Banceuy dan Kebonwaru