Suradji, Dukun Paling Brutal di Tanah Air, Meminum Air Liur Puluhan Wanita yang Dibunuhnya
Sebelum menghabisi korban, Suradji melakukan tindakan aneh dan menjijikan. Suradji meminum air liur korbannya,
Penulis: Widia Lestari | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID - Ahmad Suradji, dukun di Indonesia yang bisa jadi masih terngian-ngiang di telinga publik.
Ahmad Suradji dikenal karena sosoknya yang bengis dan menakutkan.
Di balik kedoknya sebagai dukun, Ahmad Suradji justru merenggut nyawa orang lain berkali-kali tanpa ampun.
Dilansir Tribunjabar.id dari Grid.ID, Ahmad Suradji melakukan pembunuhan berantai selama 11 tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, ia menutup rapat aksi brutalnya membunuh puluhan wanita tak berdosa.
Ia kerap menghabisi nyawa pasien yang datang meminta nasihat padanya.
Pembunuhan itu dilakukan menggunakan cara keji yang berbeda.
Sebelum menghabisi korban, Suradji melakukan tindakan aneh dan menjijikan.
Suradji meminum air liur korbannya, lalu menguras harta bendanya.
Tindakan pembunuhan ini pun akhirnya tercium ke permukaan.
Aksi biadabnya terbongkar, pada 1997.
Hal ini bermula dari ditemukannya mayat seorang wanita di kebun tebu.
Ditemukannya mayat ini mengundang warga setempat geger.
Suami dari korban pun menjadi tersangka karena sebelumnya pasangan tersebut tengah bertengkar.
Namun, bukti lain ternyata mengarah pada Suradji.
• Raja Dangdut Rhoma Irama Beri Bocoran Sedikit Soal Kemungkinan Duet dengan Via Vallen
• Kisah Nenek Berusia 75 Tahun Berjuang Jadi Binaragawati, Dua Kali Dapat Medali Emas, Lihat Ototnya!
Rupanya, korban diantarkan oleh seorang warga ketika berkunjung ke lokasi perdukunan Suradji.
Kesaksian itulah yang membuat polisi memeriksa Suradji.
Suradji pun mengaku korban tersebut datang untuk berkonsultasi dan langsung pulang ke rumah.
Tak kuatnya bukti membuat kasus meninggalnya Sri Dewi dihentikan.
Namun, polisi ternyata tetap bergerak.
Mereka kembali melihat kasus-kasus orang hilang sebelumnya.
Ternyata yang hilang itu memang pasien dari Suradji.
Akhirnya, rumah Suradji digeledah petugas kepolisian.
Ternyata benar, di rumahnya, Suradji menyimpan banyak pakaian wanita dan perhiasan.
Satu di antaranya adalah milik Sri Dewi.
Sontak, bukti ini menjadi dugaan kuat bahwa pelaku pembunuhan adalah Suradji.
Setelah didesak polisi, Suradji pun perlahan-lahan membuat pengakuan.
Awalnya, ia mengaku membunuh Sri Dewi, lalu mengaku lagi telah membunuh 16 wanita.
Namun, setelah didesak polisi terus-menerus, akhirnya Suradji mengaku telah membunuh 42 wanita.
Perbuatan kejinya mengantarkan ia pada hukuman mati.
Tubuh Suradji dieksekusi mati, pada 10 Juli 2008.
• Rekam Jejak Zumi Zola yang Terseret Kasus Dugaan Suap, Punya Karier Politik Cukup Mentereng
• Cara Bersihkan Sampah WhatsApp Agar Memori Ponsel Tak Gampang Penuh
Sementara itu, satu dari tiga istrinya, Tumini divonis hukuman penjara seumur hidup.
Tumini terbukti telah membantu Suradji dalam melakukan aksi pembunuhan.
Lalu apa yang membuat Suradji tega dan bengis menjadi pembunuh berantai?
Masih melansir dari Grid.ID, pada 1986, Suradji tiba-tiba memimpikan mendiang ayahnya.
Bunga tidur itu menitipkan pesan sang ayah yang ingin mewariskan kesaktiannya sebagai dukun semasa hidup.
Namun, ilmu sakti itu akan dikuasai memenuhi syarat, yakni tumbal 72 wanita.
Suradji pun harus meminum air liur tumbal itu.
Hal inilah yang menyebabkan Suradji menjelma menjadi dukun yang keji menghabisi nyawa puluhan wanita.