Tiga Program Dilaksanakan Mahasiswan KKN Unla Sukseskan Citarum Harum
Universitas Langlangbuana (Unla) Bandung menjadi universitas swasta pertama yang ikut menyukseskan program Citarum Harum.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Universitas Langlangbuana (Unla) Bandung menjadi universitas swasta pertama yang ikut menyukseskan program Citarum Harum.
Universitas Langlangbuana ikut menyukseskan program Citarum harum melalui program kegiatan KKN di Sektor 22 Bandung Kecamatan Bandung kidul subsektor 14.
Ada tiga program kerja yang diterapkan Mahasiswa KKN Unla, untuk ikut berkontribusi dalam program Citarum Harum, yaitu program penambahan pembuatan jaring sampah, pembuatan ecovillage, dan sosialisasi memilah sampah.
Pertama, program kegiatan penambahan pembuatan jaring sampah di titik tertentu, ditujukan mempermudah pengangkatan sampah oleh petugas kebersihan, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan meminimalisasi penumpukan sampah agar tidak sampai terbawa ke hilir.
Warga Sipil yang Pasang Stiker atau Atribut Militer di Kendaraan Bermotor Akan Ditindak https://t.co/hnfmrI5bxk via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 24, 2018
• Ayah Anthony Ginting Kagum terhadap Perjuangan Anaknya di Ajang Asian Games
Kedua, penambahan pembuatan Ecovillage, ditujukan pemanfaatan lahan warga menjadi lebih produktif.
Ketua KKNM Unla, Cepi, menjelaskan bahwa Ecovillage bukan hanya tentang penghijauan tapi juga agar masyarakat bisa meningkatkan kemandirian pemeliharaan lingkungan, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Melalui program ecovillage, masyarakat dapat meningkatkan perekonomian dari tanaman yang dimanfaatkannya di lahan warga tersebu," ujar Cepi saat ditemui Tribun Jabar di Kantor Kecamatan Bandung Kidul, Jumat (24/8/2018).
Karenanya masyarakat dapat menanam tanaman dilahan yang dimanfaatkan tersebut, di antaranya seperti cabai, jahe, serta sayuran herbal yang berdaya nilai jual.
Ketiga, sosialisasi memilah sampah akan dilakukan dari pintu ke pintu, masyarakat agar dapat membedakan sampah organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya Beracun).
Kegiatan sosialisasi, menurut Cepi, bertujuan memberi pengetahuan kepada masyarakat, menumbuhkan kesadaran masyarakat pentingnya Sungai Citarum.
Diharapkan masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam usaha mencegah, menanggulangi, dan memperbaiki Sungai Citarum.
Cepi mengatakan ketiga program kegiatan tersebut tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, antara lain Satgas TNI AD, tokoh masyarakat, serta keterlibatan langsung Masyarakat setempat.
• BMKG: Sebagian Besar Jabar Berpotensi Tak Diguyur Hujan Selama 1-2 Bulan