Diandalkan Angkut Atlet Asian Games, LRT Palembang Malah Sering Mogok, Warga Mencibir
LRT ini akan mengangkut para atlet yang akan bertanding dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II menuju kompleks Jakabaring Sport City (JSC).
TRIBUNJABAR.ID - Warga Palembang, Sumater Selatan pantas berbangga. Palembang adalah kota pertama di Indonesia yang mengoperasikan light rail transit (LRT).
Jakarta yang juga mengerjakan proyek serupa, berlum bisa mengoperasikan LRT karena sejumlah kendala.
Di Palembang, mulai dari tiang hingga rel dan rangkaian kretanya sudah dinyatakan siap.
Transportasi itu akan memberikan nilai tambah bagi Palembang yang kini bersiap mejadi bagian penyelenggara event Asian Games 2018.
LRT ini akan mengangkut para atlet yang akan bertanding dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II menuju kompleks Jakabaring Sport City (JSC).
Sayangnya, sejak diperasikan untuk umum sejak Rabu (1/8/2018), LRT ini masih mengalami masalah.
• Ini Harta Kekayaan yang Dimiliki Jokowi, Sejumlah Bidang Tanah dan Toko Mebel Bernilai Miliaran
LRT ini sudah tiga kali mengalami mogok.
Akibatnya, banyak warga yang mencibir moda transportasi buatan anak bangsa PT INKA di Madiun ini.
Begitu dibuka, warga Palembang sangat antusias menjajal "wisata baru akhir pekan itu."
Dan pada Minggu (12/8/2018), light rail transit (LRT) mengalami mogok yang ketiga kalinya.
Apa sih yang menyebabkan LRT ini kerap mengalami mogok.
• Petugas Gabungan Razia PKL di Sejumlah Titik Kota Tasikmalaya
Apa penyebab LRT Palembang mogok? Dikutip dari laman kompas.com, setidaknya ada 3 hal yang menyebabkan mogok.
1. Hujan deras dan sensor "door open"
Kejadian LRT Palembang mogok untuk pertama kalinya pada Rabu (1/8/2018).
Hujan deras, membuat LRT mendadak terhenti sekitar 4 kilometer ketika menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
PT INKA selaku pembuat kereta telah angkat bicara terkait kejadian tersebut. Menurut mereka, terhentinya laju kereta karena posisi pintu rangkaian kereta dalam posisi “Open".
Hingga menyebabkan sensor kereta menjadi mode “Standby".
“Kendala teknis yang terjadi di LRT Palembang lantaran sensor pintu di kereta terbaca dalam posisi "open".
Akibatnya, sistem keamanan (failure safe) kereta menjadi bekerja. Sistem keamanan LRT dirancang sebagai pengamanan operasional. Karenanya ketika itu, kereta dalam keadaan mode “standby”.
Karena itu, kereta tidak bisa dijalankan selama masih ada indikator dari salah satu sensor keamanan menyala,” kata Manager Humas PT INKA Exiandri BP pada Kamis (2/8/2018) lalu.
• 275 KK Korban Gempa Lombok di Desa Gangga Butuh Tenda Peleton, Bantuan Pun Andalkan Kiriman Relawan
2. Sinyal bermasalah
Hanya berselang dua hari, lagi-lagi “si ular besi” kembali mogok pada Jumat (10/8/2018).
Para penumpang yang berada di stasiun Bumi Sriwijaya pun akhirnya terlantar selama 2 jam lantaran kereta tak bisa dioperasikan hingga perbaikan selesai dilakukan oleh PT LEN selaku penanggung jawab sinyal kereta.
3. Mendadak berhenti, proses evakuasi membahayakan
Sinyal hingga permasalahan pintu kereta yang disebut dalam posisi “Open” pun telah terjawab.
Namun, dua hari kemudian pada Minggu (12/8/2018) PT KAI selaku penanggung jawab LRT Palembang kembali dibuat repot.
Pasalnya, kereta LRT mendadak terhenti ketika dioperasikan dari stasiun Jakabaring menuju Bandara.
Kejadian tersebut sempat viral di dunia maya, mulai dari Facebook hingga Instagram, Yang menjadi sorotan para warganet adalah banyaknya penumpang yang terpaksa berjalan di atas rel kereta, saat evakuasi dilakukan.
Sebab, sepanjang rel LRT dialirkan listrik dalam tegangan tinggi hingga dapat membahayakan ketika dilewati manusia.
• H-8 Perayaan Iduladha, 800 Sapi Terjual per Hari di Pasar Hewan Ciwareng Purwakarta
Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti pun angkat bicara atas foto yang beredar di medsos.
Menurutnya, ketika kereta terhenti, evakuasi Walkway menjadi salah satu alternatif jika LRT mogok ditengah perjalanan.
Namun, para penumpang bisa melewati atau berjalan diatas rel ketika mendapatkan informasi oleh petugas LRT jika sudah dalam posisi aman.
• Kisah Striker Timnas U-16 Yadi Mulyadi, Kerap Dimarahi Nenek dan Pendam Cita-cita Agung
“Tentunya tidak benar jika dibilang penumpang berjalan dalam kondisi tidak aman. Kami tegaskan, jika evakuasi penumpang semuanya sudah posisi aliran listrik dimatikan,” kata Aida kepada Kompas.com melalui pesan singkat.
Aida tak bisa menjelaskan secara lebih detil terkait LRT yang mogok ketiga kalinya tersebut.
Pihak PT KAI menurutnya akan lebih dulu melakukan investigasi bersama PT INKA selaku perusahaan yang membuat rangkaian kereta.
“Kita masih menunggu hasil proses Investigasi untuk mengatahui penyebabnya,” ungkap Aida.