Pilpres 2019
Pro Kontra AHY Menjadi Cawapres Prabowo, Dianggap Terlalu Muda Sampai Masalah Elektabilitas
Beberapa pihak menganggap AHY terlalu muda dalam berpolitik, apalagi dicalonkan sebagai cawapres.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Theofilus Richard
Ia menyebut bahwa Prabowo Subianto adalha sosok pemimpin yang tegas, hebat, dan efektif.
"Beliau mengenyam banyak pengalaman di militer dan sebagai tokoh bangsa Pak Prabowo mengutarakan banyak hal besar tentang negeri ini, semoga sukses buat beliau,” kata AHY setelah orasi bertema 'Muda Adalah Kekuatan' di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat (3/8/2018).
Dikutip dari Tribunnews.com, AHY juga menyebut dirinya sedang mempersiapkan diri untuk menjadi lebih baik, meski enggan menyebut bahwa ia siap atau tidak menjadi cawapres.
"Apakah saya mendapat takdir tertentu tahun ini dan 2019 hanya Allah yang tahu, saya adalah orang yang ingin terus mempersiapkan diri dengan baik, saya rasa itu hal terbaik yang bisa kita lakukan,”ujarnya.
Kisah Kolonel Moeng Parahadimulyo, Telan Telur Ular Sanca Mentah Dihadapan Prajurit Kopassus https://t.co/4AEU0T4fah via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 4, 2018

• Suhu Dingin Kota Bandung Diprediksi Masih Berlangsung Dua Hari Kedepan
• Ustaz Abdul Somad Bantah Kabar Dirinya Bersedia Jadi Cawapres
Ditolak PA 212
Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) menyatakan penolakannya terhadap AHY untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Juru bicara PA 212, Novel Bamukmin, menyebut AHY tidak dapat mengangkat elektabilitas Prabowo Subianto.
AHY pun terlihat tidak mempermasalahkan penolakan dari PA 212 itu.
"Setiap kelompok tentunya punya preferensi masing masing. Ini demokrasi, semua punya hak dan kebebasan yang sama," ujar AHY usai menyampaikan orasi di hadapan ratusan anak muda yang digelar di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (3/8/2018) malam.