Netizen dari Bandung dan Jakarta Diajak Menelusuri Permasalahan Citarum
Biro Informasi dan Hukum Kemenko Maritim mengajak puluhan media influencer (blogger) dan netizen asal . . .
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Wisnu Saputra
TRIBUNJABAR.ID, DAYEUHKOLOT - Biro Informasi dan Hukum Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) mengajak puluhan media influencer (blogger) dan netizen asal Jakarta dan Bandung untuk melakukan penelusuran masalah-masalah yang mengakibatkan ekosistem di DAS Citarum rusak dan mati.
Puluhan media influencer dan netizen itu diajak berkeliling ke pabrik-pabrik yang sudah ditindak oleh Satgas Citarum Harum. Pabrik yang dikunjungi adalah pabrik-pabrik yang sebelumnya kedapatan mencemari Sungai Citarum dengan membuang limbah cair kotor tanpa diolah dengan baik.
Pabrik yang dikunjungi yaitu pabrik yang berada di sektor 21 dan dikomandani Kolonel Inf Yusep Sudrajat dan IPAL Komunal PT MCAB Cisirung, Dayeuhkolot di sektor 7 yang dikomandani Kolonel Kav Purwadi.
• Ini Kriteria Wanoja Jajaka Budaya Jabar Menurut Ketua Paguyuban WJBJ
• PKB Belum Bulat Dukung Jokowi? Wasekjen : Bisa Tak Usung Jokowi jika Tak Disetujui Para Kiai
Para media influencer dan netizen juga diberi penjelasan bagaimana cara penanganan Satgas Citarum Harum terhadap pabrik-pabrik nakal itu.
"Kami perlihatkan bagaimana cara kami menangani pabrik-pabrik bermasalah ini. Mulai dari melakukan pengecoran untuk menutup saluran pembuangan limbahnya hingga hasil akhirnya bagaimana," ujar Yusep didampingi Purwadi kepada Tribun, di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (2/8/2018).
Menurut Yusep, media influencer dan netizen juga diperlihatkan hasil akhir beberapa pabrik yang sebelumnya di cor dan kini limbahnya sudah lebih baik dari sebelumnya. Bahkan limbah cair hasil olahan pabrik-pabrik itu sudah dapat ditanami ikan.
Waode Sofia Ikut Audisi KDI Karena Ingin Renovasi Rumah, Begini Wujud Rumahnya yang Sederhana https://t.co/0iC2g3GADZ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 2, 2018
Selain ke pabrik-pabrik itu, para media influencer dan netizen juga diajak ke sektor 6 pimpinan Kolonel Inf Yudi Zanibar. Disana, mereka melihat hasil kerja Satgas Citarum yang sudah berhasil menyingkirkan sampah-sampah yang mengotori Sungai Citarum.
Terkahir, mereka ke sektor 1 pembibitan di hulu Sungai Citarum pimpinan Kolonel Inf Yanto.
"Kegiatan ini rutin kami adakan di Biro Informasi dan Hukum. Kami namakan orientasi wartawan. Tahun ini lebih fokus bukan hanya media cetak dan elektronik. Tapi kami melibatkan netizen dan media influencer karena mereka punya daya efek multiplier dalam pemberitaan," ujar Kabiro Informasi dan Hukum Kemenko Maritim, Latief Nurbana.
Menurut Latief, pelibatan media influencer dan netizen dalam orientasi wartawan dengan membungkus isu percepatan pengendalian DAS Citarum itu, bertujuan agar netizen dapat melihat langsung kondisi secara nyata kondisi DAS Citarum.
"Mereka bukan hanya tahu dari berita, buku, atau kata orang. Mereka biar tahu kondisi DAS Citarum sekarang seperti apa setelah program-program Pak Menko berjalan," kata dia di Hotel Grand Mercure Bandung.
Selain itu, lanjut Latief, mereka juga akan mempublikasikan secara obyektif bahan yang didapat dari lapangan. Sehingga, jika masih ada sisi negatif dari kebijakan yang sudah dilakukan oleh Kemenko Maritim publikasinya bisa dijadikan sebagai masukan pengambilan kebijakan.
"Jadi tidak sisi positifnya saja. Kenapa libatkan mereka? Ya, agar nanti publikasinya lebih obyektif. Karena yang bisa melakukan publikasi, kan, siapa saja. Karena targetnya memang mempublikasikan program-programnya Pak Menteri," ucap Latief. (*)