Kisah Dewi, 22 Tahun Mengajar Masih Berstatus Guru Honorer, Tetap Ceria dan Sudah Ikhlas
Raut muka ceria yang sesekali diselingi senyum dan tawa justru menghias wajah ibu empat anak itu.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sudah 22 tahun mengajar di SMKN 2 Bandung tapi masih berstatus honorer, Dewi Kustini Kusasi (54) mengaku sudah ikhlas walaupun tak diangkat menjadi ASN.
Di masa kerjanya yang tinggal enam tahun lagi, dia mengaku sudah tak terlalu ingin memperjuangkan lagi statusnya.
Saat ditemui Tribun Jabar di SMKN 2 Bandung, Jalan Ciliwung, Kota Bandung, jam sudah menunjukkan waktu istirahat pertama selesai, Dewi pun segera bergegas dari ruangannya menuju ke ruangan 40 yang tidak lain adalah kelas.
• Inilah Bahaya Diet Keto, Bikin Otak Lemot hingga Bau Mulut
Sembari membawa beberapa buku, dia masuk ke kelas itu dan berdiri di depan murid-murid.
Mengajar mata pelajaran kewirausahaan, Dewi mulai membuka buku yang dibawanya.
Murid-murid di kelas itu pun diberikan instruksi untuk mempresentasikan tugas yang beberapa hari sebelumnya sudah diberikan oleh perempuan berkerudung itu.
Begini Jawaban Ustaz Abdul Somad Saat Namanya Mencuat jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2019 https://t.co/2COCRbqQsm via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 31, 2018
Tak terlihat Dewi mengeluh saat mengajar di kelas tersebut.
Raut muka ceria yang sesekali diselingi senyum dan tawa justru menghias wajah ibu empat anak itu.
"Sudah 50 lebih usia saya, biarlah untuk anak-anak muda saja soal itu (pengangkatan). Kalau misal pengangkatan kategori dua mungkin bisa," katanya, Selasa (31/7/2018).
Di SMKN 2 Bandung, Dewi tak seorang diri sebagai guru yang sudah 20 tahun lagi mengajar namun masih berstatus honorer.
Masih ada lagi satu rekannya yang juga masih belum diangkat.
Barito Putera Dapatkan Jasa Eks Persib Bandung dan PSMS Medan Ini di Paruh Musim Kedua Liga 1 2018 https://t.co/7V5VvsgzlE via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 31, 2018
"Ada berdua, ada Bu Mimin hampir seangkatan dengan ibu. Biar aja lah buat yang muda-muda aja lah," kata perempuan yang sudah dua kali ikut tes agar diangkat jadi ASN ini namun gagal.
Seperti diketahui, tak lama lagi, akan dibuka pendaftaran CPNS, termasuk pendaftaran tenaga pengajar.
Perempuan yang sudah memiliki empat anak in pun mengaku sangat mengapresiasi langkah pemerintah tersebut.
"CPNS bagus. Biarlah itu dengan yang masih muda yang masih berkarya bisa masuk. Saya keinginan tentu ada, manusiawi. Tapi eggak ada kepikiran banget jadi PNS (ASN)," ujar perempuan yang telah kuliah akta IV tahun 2008 ini.
Pakai Helikopter, Jenazah Pendaki di Gunung Rinjani Akan Dievakuasi Pagi Ini https://t.co/CqiJansdPJ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 31, 2018
Dewi yang pada tahun 2024 akan mengakhiri masa kerjanya, mengaku hanya ingin bisa lebih baik lagi dalam hal mengajar.
Dia pun ikhlas, apabila nanti tugasnya sudah berakhir sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, dia tak mendapatkan uang pensiun.
"Enggak apa-apa lah. Ikhlas," kata perempuan lulusan sarjana ekonomi Universitas Pasundan ini sembari tersenyum.