Inilah Bahaya Diet Keto, Bikin Otak 'Lemot' hingga Bau Mulut
Sebelum memutuskan untuk melakukan diet keton, Anda sebabaiknya mempertimbangkan bahaya yang akan terjadi.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.ID - Diet ketogenik atau keto menjadi salah satu jenis diet yang kini sedang digandrungi banyak orang.
Pasalnya, diet ini disebut-sebut dapat menurunkan berat badan secara cepat.
Diet keto mengharuskan orang yang melakukannya untuk membatasi asupan karbohidrat.
Sebagai penggantinya, asupan lemak dan protein diperbanyak.
Seperti dilansir dari Kompas.com, diet keto sebenarnya dikhususkan untuk orang yang punya gangguan epilepsi. Untuk diketahui, pengidap gangguan tersebut memang kesulitan mencerna karbohidrat, sehingga asupannya dibatasi.
Seiring berjalannya waktu, diet keto justru diadopsi jadi diet untuk menurunkan berat badan.
Konsumsi lemak dalam jumlah banyak pada diet keto bertujuan agar tubuh mencapai kondisi ketosis di mana tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama.
Lemak juga akan diubah menjadi keton pada hati dan memberi suplai energi pada otak.
Sebelum memutuskan untuk melakukan diet keton, Anda sebabaiknya mempertimbangkan bahaya yang akan terjadi.
Apa saja bahayanya? Simak di bawah ini:
1. Berat badan turun drastis
Pada dasarnya diet ini bertujuan menurunkan berat badan. Tapi jangan salah, berat badan yang turun ini tak menjamin tubuh Anda dalam kondisi sehat.
Melansir dari Kompas.com, turunnya berat badan tidak akan bertahan selamanya, justru sebaliknya.
Pada awalnya memang tubuh kehilangan energi utama dan akhirnya menggunakan lemak sebagai cadangan energi.
Nah, selama menerapkan diet ketogenik, makanan yang kita makan adalah makanan protein dan berlemak.