Berkat Zohri, Juara Dunia Karate yang Daftar Jadi Satpol PP Akhirnya Dapat Surat Rekom jadi Polisi

Fauzan mengaku tidak iri dan mengucapkan terima kasih kepada Zohri, karena berkat Zohri lah ia bisa kembali terangkat dan diperhatikan

Editor: Ravianto
Tribunnews/Abdul Majid
Atlet Karate Tradisional Indonesia, Fauzan Noor saat mendapat apresiasi dari Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA – Sempat tak mendapat perhatian setelah meraih Juara Dunia Karate Tradisional di Praha, Republik Ceko, pada akhir Desember 2017, Fauzan Noor akhirnya diberi apresiasi Menpora Imam Nahrawi.

Sebelumnya, memang santer terdengar perbandingan antara Zohri yang menerima berbagai bonus, dengan Fauzan yang kehidupannya tak diperhatikan meski telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Meski demikian, Fauzan mengaku tidak iri  dan mengucapkan terima kasih kepada Zohri, karena berkat Zohri lah ia bisa kembali terangkat dan diperhatikan oleh pemerintah.

“Jujur, saya tidak iri dengan Zohri. Selamat untuk dia yang bisa juara dunia. Sekarang, gara-gara di saya jadi terangkat, saya bersyukur sekali,” kata Fauzan setelah mendapat apresiasi dari Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2018).

Seperti diketahui, usai meraih gelar juara dunia pada akhir tahun lalu, kehidupan Fauzan tak berubah sedikit pun.

Bahkan, untuk mencari kerja, pria asal Banjarmasin itu pun sempat mengaku kesulitan.

Sebenarnya, Fauzan punya cita-cita menjadi tentara.

Kemudian, dia mencoba peruntungan menjadi polisi tetapi gagal karena tak lolos seleksi.

Terakhir, Fauzan mencoba melamar sebagai anggota Satpol PP di Provinsi Kalimantan Selatan.

Makan Mer Napi di Lapas Sukamiskin Hanya Rp 15 Ribu Sehari, Eks Napi: Tapi Tempe Gorengnya Enak

Live Streaming Liga 1 2018 - PSMS Medan Vs PSM Makassar Malam Ini, Tonton di HP Saja!

Namun, sekarang semenjak namanya kembali terangkat, Fauzan pun banyak menuai apresiasi.

Menpora Imam Nahrawi memberikan bonus sebesar 40 juta rupiah dan pelatihnya 25 juta.

Tak hanya itu, Fauzan mengaku bahwa dirinya sudah ditawarkan menjadi polisi oleh Kapolda Kalimantan Selatan.

“Saya ingin jadi polisi dan orangtua juga ingin saya jadi polisi. Sudah dibantu oleh Kapolda bikin surat rekomendasi agar dipermudah,” ujarnya.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved