Penjabat Bupati Sebut Kekurangan di KBB, Termasuk Jumlah Pegawai Honorer Lebih Banyak daripada ASN
Jadi, itu harus dipikirkan saat moratorium agar para tenaga kontrak ini bisa lebih jelas nasib mereka
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, NGAMPRAH- Sempat meninjau Kompleks Kantor Pemda KBB, Jumat (20/7/2018), Penjabat Bupati Bandung Barat, Dadang M Masoem menilai kantor barunya itu memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kekurangan dari Pemda KBB, ucapnya, ialah jumlah aparatur sipil negara (ASN) di KBB sangatlah minim dan justru lebih banyak tenaga kontrak alias honorer.
Karena itu, dia berharap pemerintah pusat dapat mendengarnya dan menambah tenaga tenaga ASN ke KBB.
"Misalnya di Dinas Sosial, pas kemarin meninjau dan melihat saya kira mereka ASN tapi ternyata tenaga kontrak. Jadi, itu harus dipikirkan saat moratorium agar para tenaga kontrak ini bisa lebih jelas nasib mereka," ujar Dadang di Ngamprah, Sabtu (21/7/2018).
• Peralatan Medis Hampir Lengkap, RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya Masih Kekurangan Dokter Sub Spesialis
• Masih Banyak Saluran Limbah Siluman ke Citarum di Kabupaten Bandung, Main Kucing-kucingan
Selain itu, masalah ruangan dinas yang saling berbagi di satu lantai, Dadang pun merasa prihatin dan dapat merasakan bahwa anak buahnya itu bisa tak leluasa atau nyaman dalam bekerja.
Meski begitu, secara keseluruhan, ia mengaku cukup terkesan dengan Kompleks Kantor KBB.
Kisah Soekarno Pernah Menghuni Penjara Sukamiskin, Rambutnya Hampir Gundul, Mandi pun Hanya 6 Menit https://t.co/RbrIO6LnTm via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 21, 2018
"Sekelas provinsi saja belum bisa memiliki kompleks perkantoran pemerintahan yang saling terintegritas seperti ini. Di wilayah provinsi baru sebatas wacana yang ingin membangunnya di Walini. Kalau dengan sistem kompleks seperti ini, kan koordinasi antara pimpinan dengan anak buah gampang," ujarnya.
Dadang menjabat sebagai Bupati KBB hanya selama dua bulan sebelum nanti bupati terpilih Aa Umbara dilantik.
Selama dua bulan ini, kata Dadang, ia tak ingin muluk-muluk hanya ingin berbuat baik untuk Bandung Barat, agar masyarakat bisa menikmati adanya kemajuan dan dia pun dapat menghantarkan kepemimpinan ke Bupati terpilih.
"Pekerjaan rumah kami ternyata sangat banyak. Dan saya juga menyayangkan KBB jika paripurna di hotel, karena belum memiliki gedung dewan yang representatif. Saya merasa berbeda aura sidang paripurna di gedung dewan dengan hotel. Semoga nanti ada gedung dewan yang bisa dibangun," ujarnya. (*)