Mengenal Api Abadi Mrapen yang Dipakai untuk Asian Games, Diyakini Berhubungan dengan Sunan Kalijaga
Lubang bekas tancapan tongkat Sunan Kalijaga tiba-tiba menyemburkan api yang kemudian diyakini sebagai cikal bakal munculnya api abadi Mrapen.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
TRIBUNJABAR.ID - Penggabungan dua api abadi dari India dan Mrapen sudah dilakukan pada Rabu (18/7/2018) guna menyalakan api obor Asian Games 2018.
Kini api obor tersebut siap diarak keliling Indonesia.
Melansir dari Kompas.com, Yogyakarta merupakan tempat pertama yang akan melakukan kirab obor Asian Games 2018.
Setelah itu, obor akan dibawa berkeliling ke-52 kota lain di 18 provinsi di Indonesia dan akan berakhir di Stadion Gelora Bung Karno pada 18 Agustus 2018, bertepatan dengan opening ceremony Asian Games 2018.
Obor Asian Games memang menjadi daya tarik tersendiri ketika digelarnya pesta olah raga empat tahunan itu.
Namun ada satu hal yang tidak kalah mencuri perhatian. Pada obor Asian Games 2018, satu api abadi berasal dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.
Tentu ada alasan mengapa api abadi Mrapen dipilih, padahal masih ada sumber api abadi lainnya di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani menjelaskan, api abadi Mrapen dipilih karena mempunyai nilai historis yang tinggi.
"Sudah sepatutnya Api Abadi Mrapen dipilih karena memiliki nilai sejarah yang tinggi. Sering digunakan apinya bahkan untuk agenda olahraga Ganefo tahun 1963 dan masih banyak lagi, " kata Puan saat memberi sambutan dalam kegiatan pengambilan Api Asian Games 2018 di obyek wisata Api Abadi Mrapen, Grobogan, Rabu (18/7/2018).
Diketahui, api abadi Mrapen memang menjadi langganan untuk menyalakan api obor di berbagai agenda nasional dan internasional.
Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (Ganefo) I pada 1 November 1963, merupakan kali pertama api abadi Mrapen diambil.
• Begini Proses Penjemputan Api Obor Asian Games 2018 dari India, Dikawal 5 Pesawat Tempur
• Kapolda Jabar Gelar Rapat Persiapan Asian Games di Kantor Bupati Subang, Berikut 9 Arahannya
Selanjutnya, api abadi Mrapen juga diambil untuk gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 1996.
Tidak hanya gelaran olah raga saja, api abadi Mrapen juga digunakan untuk menyalakan obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.
Selain soal nilai historisnya, api abadi Mrapen ternyata punya cerita yang diyakini secara turun-temurun di masyarakat setempat.
Melansir dari Kompas.com, api abadi Mrapen berkaitan dengan Sunan Kalijaga.
Diceritakan bahwa pada tahun 1500-1518 Masehi, Sunan Kalijaga sempat mencari mata air untuk para prajuritnya yang kelelahan.
Ia pun menancapkan tongkatnya ke tanah.
• Kisah Agus Hernoto, Legenda Kopassus Berkaki Satu, Diamputasi Gara-gara Peluru Tentara Belanda
• Kisah Benny Moerdani Banting Baret Merah Kopassus Gara-gara Masih Tak Terima Kejadian Masa Lalu
Namun, dari lubang bekas tancapan tongkat itu tiba-tiba menyemburkan api yang kemudian diyakini sebagai cikal bakal munculnya api abadi Mrapen.
Disebutkan pula Sunan Kalijaga menancapkan tongkat untuk kedua kalinya di tempat berbeda.
Usaha ini akhirnya berhasil, bekas tancapan lubang tongkat mengeluarkan air bersih dan bening.
Menurut laporan Kompas.com, sumber mata air itulah yang saat ini dipercaya berada tidak jauh dari api abadi Mrapen.
Memiliki diameter tiga meter dan kedalaman sekitar dua meter yang diberi nama Sendang Dudo.
(TribunJabar.id/Indan Kurnia Efendi-Ravianto)
• Misi Super Rahasia Sersan Badri di GAM, Intel Kopassus yang Nyamar Jadi Pedagang Durian
• 5 Penjara yang Konon Dijuluki Neraka Dunia Saking Brutalnya, Napi Bisa Tewas Sebelum Dieksekusi