7 Negara yang Melarang Ekspansi Restoran Cepat Saji McDonalds, Simak Berbagai Alasannya

Di Indonesia keberadaan bisnis waralaba ini bisa dengan mudah ditemukan di berbagai pusat keramaian.

Editor: Yudha Maulana
zoom-inlihat foto 7 Negara yang Melarang Ekspansi Restoran Cepat Saji McDonalds, Simak Berbagai Alasannya
Adityas Annas A
ANTRE- Puluhan orang mangantre di halaman McDonalds Simpang Dago untuk mendapatkan setangkup Egg McMuffin gratis yang diberikan bagi 1.000 konsumen pertama, Senin (8/12/2012).

TRIBUNJABAR.ID - Raksasa restoran cepat saji, McDonalds melakukan ekspansi besar-besar dalam menjalankan bisnisnya.

Di Indonesia keberadaan bisnis waralaba ini bisa dengan mudah ditemukan di berbagai pusat keramaian.

Tak heran, pasalnya berbagai menu yang menarik dan memanjakan lidah menjadi salah satu magnetnya.

Kendati demikian, ada beberapa negara yang justru melarang keberadaan restoran ini.

Dilansir TribunTravel.com dari laman rd.com, 7 negara yang melarang keberadaan McDonalds.

1. Bermuda

rd.com
rd.com

Hingga 1995, hanya ada satu restoran McDonald's di pulau Karibia ini.

Sekarang, tak ada sama sekali.

Negara ini memiliki undang-undang yang melarang makanan cepat saji asing yang sudah ada sejak 1970-an.

McDonald's, bagaimanapun, berhasil menemukan celah pada 1985 dengan membangun Mickey D di US Naval Air Station. 
Namun, stasiun itu tutup pada 1995 yang mengakibatkan McDonald's harus menutup gerainya.

Menurut mic.com, waralaba ini berusaha mengambil celah lain untuk menembus Bermuda pada tahun 1999, tetapi kali ini mengalami kegagalan.

2. Iran

rd.com
rd.com

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara negara Timur Tengah dan Amerika Serikat mengalami ketegangan.

Akibatnya waralaba Barat seperti McDonald's dilarang beroprasi di beberapa negara di Timur Tengah.

3. Macedonia

(Via rd.com)

Negara Eropa kecil yang terletak di Balkan ini memiliki 7 restoran McDonald's dengan beberapa diantaranya berada di ibu kota negara, Skopje.

Pada 2013, orang yang menjalankan McDonald's Macedonia kehilangan lisensinya.

Hal ini menyebabkan ketujuh toko tutup secara permanen.

Rumor mengatakan franchisee Macedonia dan CEO McDonald Eropa mengalami kegagalan.

4. Yaman

(Via rd.com)

Sulit bagi waralaba ini untuk membangun gerainya di sana.

Selain ekonomi negara yang masih belum stabil, ancaman dari militan terhadap produk Amerika yang masuk ke Yaman menjadi hambatannya.

5. Korea Utara

rd.com
rd.com

Tidak mengherankan, rezim totaliter ini sangat tidak menyukai bisnis Amerika, dan McDonald's tidak terkecuali.

Namun, menurut Telegraph, beberapa anggota elit pemerintah Korea Utara telah mengirim McGoodies ke negara itu dari Korea Selatan untuk konsumsi pribadi mereka.

6. Bolivia

(rd.com)

Meskipun McDonald's tidak langsung dilarang di negara Amerika Selatan ini, yang terakhir Mickey D di Bolivia ditutup pada 2002.

Hal ini mendai akhiri hubungan yang tegang antara raksasa makanan cepat saji dan pemerintah negara dan warga negara.

Menurut Daily Meal, McDonald's kegagalan tersebut karena orang-orang Bolivia tidak ingin berbondong-bondong ke perusahaan besar untuk membeli burger.

7. Islandia

(Via rd.com)

Ada banyak alasan mengapa McDonald's tak di sukai di sana.

Pertama karena makanan cepat saji ini dianggap tak sehat dan hanya meraup keuntungan semata.

Kedua, Islandia menjadi satu negara yang sangat sadar akan kesehatan dan makanan cepat saji ini dianggap musuh bagi mereka.(Tribun Travel/Ambar Purwaningrum)

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Islandia hingga Macedonia, 7 Negara Ini Boikot McDonalds, Satunya Karena Sadar Fast Food Tak Sehat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved