Bom Panci di Indramayu
Fakta Suami-Istri Pelempar Bom Panci di Indramayu
Kedua terduga teroris itu merupakan pasangan suami istri yang masing-masing berinisial GL dan AN.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Dua orang tidak dikenal melempar bom panci ke Mapolres Indramayu, Jl Gatot Subroto, Kabupaten Indramayu, pada Minggu (15/7/2018) dinihari.
Keduanya juga berhasil diamankan Densus 88 beberapa jam setelah peristiwa yang terjadi kira-kira pukul 02.35 WIB itu.
Berikut fakta-fakta seputar kedua pelaku yang berhasil dirangkum Tribun Jabar berdasarkan wawancara dengan Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, di Mapolres Indramayu, Minggu (15/7/2018).
1. Pasangan Suami Istri
Kedua terduga teroris itu merupakan pasangan suami istri yang masing-masing berinisial GL dan AN.
Mereka juga diduga terlibat Jaringan Ansorut Daulah (JAD) wilayah Kabupaten Indramayu.
Keduanya mengendarai sepeda motor melintas di depan Mapolres Indramayu, namun lampunya dimatikan.
Hal itu sempat mengundang kecurigaan para petugas yang bersiaga di Pos Jaga itu.
2. Terkena Tembakan Petugas
kedua pelaku langsung memutar balik dan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
"Keduanya menerobos masuk Mapolres, namun tiga petugas langsung melakukan tindakan tegas berupa penembakan," kata Agung Budi Maryoto.
Ia mengatakan, sedikitnya ada 11 tembakan yang dilepas oleh 3 petugas di Pos Jaga itu.
GL yang kala itu berposisi sebagai pengemudi terkena tembakan di bagian dada kanan dan AN sendiri terkena tembakan di tangannya.
• Rekrut Patrich Wanggai, Persib Bandung Tuai Kritik
• Mayat dalam Karung Ditemukan Mengambang di Sungai
3. Bom Panci Tidak Sempat Meledak
Panci yang dipegang AN terjatuh sesaat setelah ia terkena 1 dari 11 tembakan yang dilepas petugas.
Beruntung bom panci itu jatuh sebelum dipicu sehingga tidak sempat meledak.
Bom panci yang terjatuh di dekat pintu gerbang Mapolres Indramayu itupun langsung diamankan oleh petugas Jihandak Satbrimob Polda Jabar.
"Bomnya sendiri kategori low explosive, dibuat dari black powder dan paku," ujar Agung Budi Maryoto.
4. Sempat Tidak Berani Pulang
Setelah aksi tersebut, GL diketahui tidak berani pulang ke rumahnya.
Padahal, timah panas masih bersarang di dada kanan pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kue di pasar itu.
"Saya ingatkan anggota di lapangan untuk kejar terus, makanya enggak berani pulang," kata Agung Budi Maryoto.
Ia mengatakan, GL sendiri ditangkap di rumah pamannya di Desa Tersana, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu.
5. Motifnya Masih Misterius
Petugas kepolisian masih mendalami motif pasangan suami istri itu.
Saat ini, Agung sendiri mengaku belum bisa memastikan motif pasutri berinisial GL dan AN itu.
"Masih didalami, saat ini belum bisa berkomentar banyak," kata Agung Budi Maryoto.
Ia mengatakan, jaringan keduanya juga diduga berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Surabaya dan kerusuhan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.