Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883, Tsunami 30 Meter dan Lenyapkan Pulau-pulau Sekitar

Letusan-letusan yang dihasilkan tidak pernah besar karena energi magma yang naik ke permukaan juga tidak besar.

Editor: Ravianto
Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Erupsi G Anak Krakatau pada 21/6/2018 

Aktivitas seismik tetap berlangsung hingga Februari 1884. Letusan ini adalah salah satu letusan gunung api paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah, menimbulkan setidaknya 36.417 korban jiwa akibat letusan dan tsunami yang dihasilkannya.

Dampak letusan ini juga bisa dirasakan di seluruh penjuru dunia.

Fase Puncak Letusan G. Krakatau

Tanggal 25 Agustus, letusan semakin meningkat. Sekitar pukul 13.00 tanggal 26 Agustus, Krakatau memasuki fase paroksimal.

Satu jam kemudian, para pengamat bisa melihat awan abu hitam dengan ketinggian 27 km. Pada saat itu, letusan terjadi terus menerus dan ledakan terdengar setiap sepuluh menit sekali.

Kapal-kapal yang berlayar dalam jarak 20 km dari Krakatau telah dihujani abu tebal, dengan potongan-potongan batu apung panas berdiameter hampir 10 cm mendarat di dek kapal.

 Tsunami kecil menghantam pesisir Pulau Jawa dan Sumatera hampir 40 km jauhnya pada pukul 18.00 dan 19.00.

Pada 27 Agustus, empat letusan besar terjadi pukul 05.30, 06.44, 10.02, dan 10:41 waktu setempat. Pada pukul 5.30, letusan pertama terjadi di G. Perboewatan, yang memicu tsunami menuju Teluk Betung.

Pukul 06.44, G.Krakatau meletus lagi di Danan, menimbulkan tsunami di arah timur dan barat.

Letusan besar pada pukul 10.02 terjadi begitu keras dan terdengar hampir 3.110 km jauhnya ke Perth, Australia Barat, dan Rodrigues di Mauritius (4.800 km (3.000 mi) jauhnya).

Ratusan Warga Sorong Bantai 292 Buaya setelah Satu Warga Tewas Dimangsa

Rekrut Patrich Wanggai, Persib Bandung Tuai Kritik

Penduduk di sana mengira bahwa letusan tersebut adalah suara tembakan meriam dari kapal terdekat.

Masing-masing letusan disertai dengan gelombang tsunami, yang tingginya diyakini mencapai 30 m di beberapa tempat.

Wilayah-wilayah di Selat Sunda dan sejumlah wilayah di pesisir Sumatera turut terkena dampak aliran piroklastik gunung berapi.

Energi yang dilepaskan dari ledakan diperkirakan setara dengan 200 megaton TNT, kira-kira hampir empat kali lipat lebih kuat dari Tsar Bomba (senjata termonuklir paling kuat yang pernah diledakkan).

Pada pukul 10.41, tanah longsor yang meruntuhkan setengah bagian Rakata memicu terjadinya letusan akhir.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved