Kisah Herayati, Anak Tukang Becak yang Lulus ITB dengan Predikat Cum Laude bahkan Raih Dean's List
Kendala ekonomi bukan halangan baginya untuk berkuliah di ITB, Herayati, anak tukang becak ini, bahkan berhasil lulus Cum Laude.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mimpi Herayati bisa lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) akhirnya tercapai.
Kendala ekonomi bukan halangan baginya untuk berkuliah di kampus yang berada di Kota Bandung itu.
Ya, Herayati atau akrab disapa Hera rupanya berasal dari keluarga tidak mampu.
Jadwal Piala Dunia 2018 - Malam Ini Belgia Vs Inggris Berebut Posisi Tiga Terbaik https://t.co/3bbuoQp8ym via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 14, 2018
Pekerjaan ayahnya yang sebagai tukang becak di daerah Perumahan Krakatau Steel, Cilegon, Banten, bukan dijadikan alasan untuk berhenti berjuang.
Berkat kerja kerasnya dan melalui beasiswa bidik misi, Herayati berhasil lulus dari Program Sarjana Kimia ITB, dengan mengantongi predikat (yudisium) Cum Laude.
Dia juga merupakan mahasiswi langganan penghargaan Dean’st List, 6 kali berturut-turut.
Dikutip dari laman resmi ITB, Dean'st list adalah penghargaan dari Dekan FMIPA. Karena prestasi akademik yang baik berturut-turut sejak Semester 1 2015 sampai Semester 1 2017 memiliki Nilai Rata-Rata (NR) selalu di atas 3.5.
• Ini 5 Rezeki yang Menunggu Lalu Muhammad Zohri Usai Jadi Juara, Buktikan Tak Ada Usaha yang Sia-sia
Selain berhasil lulus Program Sarjana dan yudisium Cum Laude, Hera juga mengikuti perkuliahan Program Magister melalui Program Jalur Cepat S1 – S2 (Fast Track) dan telah menyelesaikan 12 SKS mata kuliah Program Magister dengan Nilai Rata-rata 3.75, sungguh prestasi yang luar biasa.
Ditemui di kampus ITB, Jalan Ganesa, Kota Bandung belum lama ini, Hera mengatakan, keberhasilannya tak lepas dari doa kedua orang tuanya, Sawiri (66) dan Durah (62), serta bimbingan dosen wali akademik Dr Deana Wahyuningrum.
“Rajin ngelab, bimbingan dengan dosen pembimbing, belajar, beribadah dan berdoa, tentu saja doa dari orang tua sangat membantu," kata Herayati saat ditanya kiat keberhasilannya.
Ternyata, di dua semester pertama, nilai akademiknya tidak terlalu baik, karena jumlah mata kuliah yang beragam di Program TPB.
"Setelah masuk program studi sarjana Kimia, karena suka dengan kimia, nilai menjadi meningkat drastis," ujar Hera berkisah.

Setelah lulus nanti, dia rupanya bercita-cita ingin menjadi dosen di daerahnya, Cilegon, Banten.