Citarum Harum
Sepekan Saluran Limbah Kahatex Ditutup, Kini Beroperasi, Ini Penjelasan Dansatgas Citarum Harum
Satgas Sektor 21 Citarum Harum menutup saluran itu, Kamis (28/6), setelah mendapati pabrik tekstil itu buang limbah tanpa proses yang benar
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ragil Wisnu Saputra
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - PT Kahatex akhirnya diperbolehkan membuka kembali saluran pembuangan limbahnya, Kamis (5/7).
Satuan Tugas (Satgas) Sektor 21 Citarum Harum menutup saluran itu, Kamis (28/6), setelah mendapati pabrik tekstil terbesar di Kabupaten Bandung itu membuang limbah cairnya tanpa melalui proses yang seharusnya.
Komandan Satgas Sektor 21 Citarum Harum, Kolonel Infanteri Yusep Sudrajat, mengatakan izin untuk membongkar coran semen yang menutup saluran pembuangan limbah itu mereka berikan setelah perusahaan di Jalan Raya Bandung-Garut KM 15 itu memperbaiki pengolahan limbah cairnya.
"Kami tadi sudah cek instalasi pengolahan air limbahnya. Kami lihat, hasil akhir limbah cairnya sudah jauh lebih jernih daripada sebelumnya. Oleh karena itu, kami persilakan Kahatex membongkar coran semennya," ujar Yusep di PT Kahatex, kemarin.
• I Made Wirawan dan Kerinduannya Dengar Teriakan Bobotoh di Lapangan Hijau
Meski demikian, tegas Yusef, pengawasan akan terus mereka lakukan.
"Jika di kemudian hari mereka mengulangi perbuatan membuang limbah tanpa proses pengolahan yang benar, kami tak akan segan untuk kembali menindak," ujarnya.
Para pengusaha, kata Yusep, jangan berpikir untuk coba-coba bermain kucing-kucingan dengan Satgas Sektor 21 Citarum Harum. "Kami akan layani. Mau pagi, siang, malam, atau saat turun hujan, akan kami pantau. Jangan coba-coba!" ancam Yusef.
Yusep mengatakan, selain perlu waktu yang lama, komitmen serius dari para pengusaha sangat diperlukan untuk mengembalikan kerusakan lingkungan dan ekosistemnya yang sudah telanjur rusak ini.
• Cuaca Dingin Diperkirakan Tak Pengaruhi Jumlah Wisatawan Gunung Papandayan
Itu sebabnya, selain diharuskan segera memperbaiki IPAL-nya, para pengusaha juga mereka haruskan untuk menandatangani komitmen tertulis akan konsisten mengolah limbahnya sesuai dengan yang seharusnya. Itu pula yang mereka lakukan terhadap PT Kahatex, kemarin, sebelum mengizinkan pabrik tersebut membuka kembali saluran pembuangan limbah yang mereka tutup.
"Masyarakat sudah lama menderita. Ini saatnya mengembalikan kebahagiaan mereka dengan mewujudkan Citarum yang bersih. Harus ada komitmen yang bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Yusep mengatakan, selama kurang satu bulan bekerja, sudah 19 pabrik yang saluran limbah cairnya terpaksa mereka tutup dengan coran semen. Dari 19 pabrik itu, 13 berada di wilayah Kota Cimahi, lima di Kabupaten Bandung, dan satu di Kabupaten Sumedang.
"Tujuh pabrik sudah kami buka kembali saluran pembuangannya karena mereka responsif dan segera melakukan perbaikan. Hasil yang luar biasa. Air limbah mereka yang tadinya berwarna hitam, merah, dan berbau sudah mendekati jernih," ujarnya.
• Bahaya Konsumsi Susu Kental Manis Secara Berlebihan Menurut Ahli
Limbah Kahatex
Manajer Umum PT Kahatex, Ludy Sutedja, mengatakan temuan Satgas Sektor 21 Citarum Harum soal warna limbah cair PT Kahatex yang tidak jernih menjadi pemicu bagi mereka untuk segera berbenah melakukan perbaikan. PT Kahatex, kata Ludy, akan konsisten melakukannya.