Pidato Gatot Numantyo di Sumatera Utara Dikritik Mahfud MD: Boleh Itu Mubah, Bukan Wajib
Isi pidato Gatot Nurmantyo pun mengundang kritik Mahfud MD. Hal ini disebabkan ucapan Gatot Nurmantyo disebut membawa
Penulis: Widia Lestari | Editor: Mas Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo disebut-sebut bakal maju di Pilpres 2018.
Gatot Nurmantyo bahkan dikabarkan didekati sejumlah partai politik.
Mulai dari Gerindra, PKS, dan PAN.
Namun, Gatot Nurmantyo hingga kini masih bungkam terkait kebenarannya mendaftar di Pilpres 2019.
Padahal, waktu pendaftaran calon presiden sudah dekat, yakni pada 4 hingga 10 Agustus 2018.
Kini, Gatot Nurmantyo justru tengah sibuk berkunjung ke sejumlah daerah.
Satu di antaranya bertandang ke wilayah Sumatera Utara.
Saat berkunjung ke Sumatera Utara, Gatot Nurmantyo mengatakan hal tak terduga di depan orang banyak.
Video pidato Gatot Nurmantyo itu, kemudian beredar di dunia maya.
Isi pidato Gatot Nurmantyo pun mengundang kritik Mahfud MD.
Hal ini disebabkan ucapan Gatot Nurmantyo disebut membawa isu primordialistik.
Dilansir Tribunjabar.id dari Tribunnews, Gatot Nurmantyo menyerukan orang Sumatera Utara harus memilih darah Sumatera Utara sebagai pemimpinnya.
Baca: Survei Hitung Cepat (Quick Count) Pilgub Jabar, Rindu Masih Memimpin, Deddy-Dedi Tempel Asyik
Baca: PRT di Medan Cerita Dipukul Pakai Martil oleh Majikannya Gara-gara Putranya Jatuh dari Bangku
Baca: Arapaima Gigas, Monster Air Tawar Ditangkap di Sidoarjo, Ikan Terbesar di Dunia yang Hampir Punah
Ucapan Gatot Nurmantyo ini dinilai kurang pantas diucapkan.
"Seruan GN yang sangat primordialistik itu kurang pas diucapkan oleh tokoh sekaliber GN yang mantan Panglima TNI," kata Mahfud MD, Rabu (27/6/2018).
Mahfud MD menyatakan, memilih atas dasar ikatan kesukuan, agama, dan kedaerahan itu boleh-boleh saja.
Namun, hal itu bukanlah keharusan, melainkan atas kesadaran dan identifikasi masing-masing orang.
"Tetapi hal itu tidak boleh dibilang sebagai keharusan. Boleh itu mubah, bukan wajib," ujar Mahfud MD.
Ia pun mengingatkan agar mengutamakan keutuhan bangsa, meskipun tetap ada kesempatan kampanye dalam kontestasi politik. (Tribun Jabar/Widia/Yudha Maulana)
Baca: Sniper Wanita Paling Mematikan dan Melegenda di Dunia, Tumbangkan Sniper Jerman
Baca: Ini Jadwal Siaran Langsung Quick Count Pilkada 2018 di Kompas TV, Ketahui Siapa Pemenangnya
Baca: Transformasi Cut Tari, Semakin Cantik Walau Usia 40 Tahun, Ini Foto-fotonya
Baca: Polda Jabar Back Up Penanganan 2,467 Surat Suara yang Hilang di Cirebon