Kisah Violet Jessop, 'Wanita Tak Bisa Tenggelam’ yang Selamat dari 3 Tabrakan Kapal Termasuk Titanic
Violet Jessop adalah pramugari di kapal Olympic, Titanic, dan Britannic. Ketiga kapal itu mengalami tabrakan.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
TRIBUNJABAR.ID - Setidaknya Violet Jessop telah mengalami tiga peristiwa mengerikan dalam hidupnya yang kemudian membuat dia terkenal dan disebut sebagai 'Miss Unsinkable' alias perempuan yang tak dapat tenggelam.
Jessop adalah seorang perawat dan pramugari kapal laut. Saat tragedi tabrakan kapal Olympic serta tenggelamnya Titanic dan Britannic, wanita asal Argentina itu menjadi penumpang di tiga kapal tersebut.
Perjalanan panjang Jessop di dunia pramugari bermula saat ayahnya meninggal dunia. Ia dan keluarganya lantas pindah ke Inggris, di mana ia masuk sekolah biara.
Di kehidupan barunya, Jessop harus merawat sang adik, sementara ibunya bekerja sebagai pramugari.
Keadaan berubah, ibu Violet Jessop jatuh sakit. Wanita kelahiran 2 Oktober 1887 itu kemudian meninggalkan sekolah dan memutuskan mengikuti jejak sang ibu menjadi pramugari.
Saat usianya menginjak 21 tahun, Jessop melakoni debut sebagai pramugari di perusahaan pelayaran Inggris, Royal Mail Line. Dia pun menaiki kapal Orinico pada tahun 1908.
Saat bekerja, Jessop mengalami sejumlah kesulitan. Satu di antaranya dipicu kecantikan wajahnya.
Majikan Jessop menganggap kecantikan pegawainya itu adalah sebagai sebuah kerugian.
Alhasil, Jessop dipaksa mengenakan baju lama dan tidak diperkenankan mengenakan make up, sehingga membuat dirinya kurang bergairah.
Kendati demikian, masih banyak laki-laki yang kepincut kepadanya. Selama bekerja, setidaknya dia tiga kali dilamar orang.
Masalah lain yang dihadapi Jessop adalah soal gaji yang sedikit.
Meski begitu, ia tetap menikmati bekerja di kapal pesiar.

Pada tahun 1910, Jessop bekerja untuk White Star Line, sebuah perusahaan pelayaran ternama di Inggris.
Perusahaan ini memang terkenal karena kapal-kapal pesiarnya.
Saat itu ada kapal pesiar terbesar yang diberinama Olypic. Ya, Jessop bekerja di kapal tersebut.
Sayangnya, setahun kemudian, atau tepatnya pada 20 September 1911, kapal tersebut mengalami insiden tabrakan dengan kapal perang Inggris, HMS Hawke.
Saat terjadinya kecelakaan, Jessop sedang berada di dalam kapal.
Untung saja, tidak ada korban jiwa dan kapal berhasil berlayar kembali ke pelabuhan.
Beberapa bulan berselang, Jessop kemudian bekerja di kapal fenomenal RMS Titanic.

Insiden mengerikan pun terjadi pada 14 April 1912, saat Titanic berlayar untuk pertama kali.
Kapal mewah dan yang terbesar saat itu menabrak sebuah gunung es di Samudra Atlantik Utara empat hari kemudian.
Dua jam setelah tabrakan, kapal itu tenggelam, dan 1503 penumpang meregang nyawa.
Tapi Jessop menjadi salah satu penumpang kapal yang selamat.
Ia berhasil sampai di sekoci 16 yang kemudian diselamatkan RMS Carpathia, bersama penumpang-penumpang lainnya.
Baca: Rakyat Inggris Ingin Pangeran William Naik Tahta, Pangeran Charles Merosot karena Putri Diana?
Baca: Deretan 5 Eksekusi Mati Paling Kejam di Dunia, Siksaan Berlangsung Lama dan Menyakitkan
Peristiwa mengancam maut yang dialami Jossep tak hanya itu.
Josep diketahui bekerja di kapal mewah yang dialihfungskan sebagai rumah sakit bergerak.
Fungsinya untuk mengangkut tentara Inggris yang terluka dari Laut Tengah kembali ke Inggris.
Kapal itu bernama Britannic yang kemudian diganti namanya menjadi HMHS (Her Majesty’s Hospital Ship) dan berada di bawah komando Kapten Charles Bartlett.
Sebanyak lima pelayaran pun berhasil dilalui Jessop dan HMHS.

Sayangnya, pada 21 November 1916, HMHS menabrak ranjau yang ditanam Jerman.
Sekitar satu jam kemudian, kapal itu tenggelam.
Ada sekitar 1605 penumpang di dalamnya, 30 di antaranya meregang nyawa.
Baca: Wah, Ponsel-ponsel Jenis Ini Sebentar Lagi Tak Akan Bisa Gunakan Whatsapp, Punyamu Juga?
Baca: Kesal Tanda Centang Biru di WhatsApp Dimatikan? Ini Cara Mengetahui Pesan Kita Dibaca atau Belum
Jumlah korban dalam insiden ini jauh lebih sedikit dari tragedi Titanic.
Hal itu dikarenkan pihak Harland & Wolff, perusahaan yang membuat Titanic dan Britannic, menambahkan lebih banyak sekoci di kapal terbarunya tersebut.
Violet, yang berhasil sampai di salah satu sekoci, hampir saja tewas setelah sebuah baling-balik kapal menabrak kepalanya. Tapi dia akhirnya selamat juga.
Setelah perang usia, Violet melanjutkan pekerjaannya di White Star Line. Sebelum pensiun pada 1950, ia sempat bekerja untuk dua perusahaan pelayaran lain: Red Star Line dan Royal Mail Line.
Titanic dan Britannic
White Star Line adalah perusahaan pelayaran ternama di Inggris. Perusahaan ini terkenal dengan layanan kapal pesiarnya.
Perusahaan ini pertama didirikan pada 1845. Kapal pertama yang mereka miliki bernama Oceanic yang dibuat pada 1870.
Sukses dengan Oceanic, perusahaan ini memesan lagi tiga kapal baru.
Satu dari tiga kapal itu, diberi nama Olympic, nantinya akan menjadi salah satu kapal paling terkenal sepanjang masa.
Olympic terhitung dua kali mengalami tabrakan.
Kapal kedua diberi nama Titanic, yang memulai pelayaran pertamanya pada 10 April 1912 dan tengggelam lima hari kemudian setelah menabrak gunung es.
Yang ketiga, dan yang terbesar, diberi nama Britannic.
Kapal ini pertama beroperasi pada 1915, tapi masa operasinya hanya setahun.
Pada 1916, Britannic menabrak ranjau di Laut Aegea, yang ditanam oleh kapal selam Jerman selama Perang Dunia I.
Baik Titanic maupun Britannic sama-sama menganggkut penumpang lebih dari 1500 orang.