Jasa Penukaran Uang Perorangan Mulai Bermunculan di Bandung
Mendekati hari raya Idulfitri, jasa penukaran uang dari perorangan mulai menjamur di sekitaran pusat Kota Bandung.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mendekati hari raya Idulfitri, jasa penukaran uang dari perorangan mulai menjamur di sekitaran pusat Kota Bandung.
Saat Tribun Jabar berkeliling, Senin (11/6/2018), puluhan orang penyedia jasa penukaran uang tersebar di sekitaran Balai kota Bandung hingga Braga.
Di bawah terik matahari, mereka berdiri di bahu jalan.
Mengenal Jenderal Berambut Panjang, Gembong Narkoba Kelas Kakap Dilumpuhkan, Tak Diragukan Lagi ! https://t.co/FbRWEda41S via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) June 11, 2018
Tangannya melambai-lambai sembari memegang sejumlah uang yang masih terlihat baru.
Gerakan tangan itu seolah sedang menawarkan pengendara motor dan pengemudi mobil yang melintas untuk menukarkan uang.
Tas berukuran besar tampak digendongnya di depan, sementara topi dikenakan di kepalanya untuk melindungi dari silau dan panas matahari.
Seolah tak peduli dengan bisingnya suara kendaraan dan asap polusi, mereka tetap berdiri menunggu di bahu jalan.
Tribun Jabar pun berbincang dengan beberapa orang yang mencari nafkah membuka jasa penukaran uang itu.
Mereka adalah Mel (29), Nadeak (54), dan Josben (30).
Baca: Akan Berkendara Lewat Ujungberung? Ini Pantauan Arus Lalu Lintasnya, Padat!
Nadeak mengatakan, sudah hampir tiga hari dia membuka jasa penukarang uang di bahu jalan sekitar Balaikota Bandung.
Dia, yang sehari-hari mencari nafkah dengan membuka warung di rumahnya, sengaja memanfaatkan momentum menjelang Lebaran ini dengan membuka jasa penukaran uang.
"Sengaja buka, karena biasanya untungnya cukup besar. Nanti saya akan di sini sampai malam takbiran," ujar Nadeak yang sudah lima tahun rutin menjadi penyedia jasa tukar uang.
Berbeda dengan bank, jasa penukaran uang dari perorangan ini akan mengambil keuntungan sekitar 10 persen dari jumlah uang yang ditukarkan.
Jadi, jika Anda berniat menukarkan uang Rp 500 ribu, maka Nadeak akan mengambil keuntungan sekitar Rp 50 ribu saja.
Namun, angka 10 persen itu masih bisa ditawar.
"Masih, masih bisa ditawar. Kadang kami cuma ngambil Rp 15 ribu saja dari Rp 500 ribu uang yang ditukarkan," kata Mel menambahkan.
Baca: Terjadi Tabrakan di Tol Kanci Pejagan, Penabrak Melarikan Diri
Josben menambahkan, warga yang hendak menukarkan uang padanya tak perlu khawatir.
Pasalnya, dia mengklaim, uang yang disediakannya adalah uang dari bank.
Sebelumnya, dia sengaja menukarkan uang dahulu dalam jumlah banyak.
"Bisa sampai Rp 20 juta saya tukarkan di bank, baru saya sediakan di sini uangnya," ujar Josben.
Di tangannya terdapat sejumlah uang pecahan dengan nominal berbeda-beda.
Ada pecahan uang Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, hingga Rp 50 ribu.
Semuanya masih dalam kondisi baru dan terbungkus plastik.
Baca: Indahnya Jadul Village Resort Ala Kampung Nusantara, Cocok untuk Habiskan Liburan Bersama Keluarga