Israel dan Hamas Terlibat Pertempuran di Gaza, Perang Ini Tergolong Terbesar Sejak Perang 2014

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, lebih dari 35 serangan udara yang menargetkan kelompok Hamas dan Jihad Islam, setelah . . .

Editor: Dedy Herdiana
AP /Kompas.com
Hamas meluncurkan lebih dari 4.800 roket dam konflik tahun lalu, menurut PBB. 

TRIBUNJABAR.ID, GAZA CITY - Militer Israel melakukan puluhan serangan udara di Gaza sebagai balasan atas aksi serangan roket dan mortir dari jalur Gaza.

Serangan tersebut, dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, menjadikannya sebagai pertempuran terbesar antara kedua pihak sejak perang 2014.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, lebih dari 35 serangan udara yang menargetkan kelompok Hamas dan Jihad Islam, setelah sekitar 70 roket dan mortir ditembakkan ke wilayah Israel pada Selasa (29/5/2018) pagi.

Jihad Islam merupakan kelompok bersenjata terbesar kedua di Gaza setelah Hamas, yang mengontrol daerah kantong.

Baca: Dua Jalur Mudik di Wilayah Indramayu, Semua Ada Rest Area dan SPBU, Ini Lokasinya!

Baca: Duh! Benarkah Tenaga Honorer Tidak Mendapat THR dan Cuti?

Setidaknya, ada 25 proyektil yang dihalau oleh sistem pertahanan Israel.

Sementara, jet tempur Israel menyerang 7 lokasi keberadaan Hamas dan Jihad Islam, termasuk enam area gabungan militer, gudang amunisi, pasukan angkatan laut, dan markas dari teror.

Pada Selasa (29/5/2018) malam, juru bicara kelompok Jihad menyampaikan, kesepakatan gencatan senjata telah dicapai untuk memulihkan ketenangan, meski tentara Israel menolak mengomentari klaim tersebut.


Laporan media di Arab menyebutkan, perjanjian gencatan sentaja itu dimediasi oleh Mesir.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan memberi tanggapan yang keras atas serangan mortir dari Gaza.

"IDF akan menanggapi serangan-serangan ini dengan kuat," katanya.

Militer Israel menyatakan, tiga tentaranya terluka akibat serangan dari Gaza.

Baca: Dua Jalur Mudik di Wilayah Indramayu, Semua Ada Rest Area dan SPBU, Ini Lokasinya!

Baca: Honorer Tuntut Revisi UU ASN Soal Pengangkatan ASN, Sempat Audiensi dengan DPRD Jabar

"Mereka memiliki kemampuan, kendali dan kekuatan untuk meningkatkan atau untuk meredakan situasi," kata juru bicara militer Jonathan Conricus.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan perlawanan untuk membela hak rakyat.

"Pendudukan Israel memikul tanggung jawab penuh atas eskalasi yang akan datang," tulisnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved