Tragedi Trisakti, Hujan Peluru Tajam, Hingga Misteri Pelaku dan Otak Penembakan

Demonstrasi mahasiswa Universitas Trisakti merupakan rangkaian aksi yang menuntut reformasi.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kompas
Mahasiswa Universitas Trisakti menuntut reformasi pada 12 mei 1998. Aksi demonstrasi ini kemudian berjung tragedi (Kompas/Julian Sihombing) 

Hujan deras yang mengguyur lokasi tak menyurutkan semangat mahasiswa.

Aksi berjalan hingga 17.00 WIB, tak ada ketegangan yang terjadi.

Massa pelan-pelan bergerak mundur ke arah kampus.

Ketegangan muncul saat seorang bernama Mashud yang mengaku sebagai alumni berteriak mengeluarkan kata-kata kasar ke arah massa.

Massa mengira Mashud adalah intel yang sedang memata-matau massa.

Mashud kemudian lari ke arah aparat.

Tanpa diketahui pemicunya, aparat tiba-tiba menyerang mahasiswa.

Seorang mahasiswa jatuh tergeletak terkena pukulan pasukan anti huru-hara yang berusaha membubarkan aksi unjuk rasa menuntut Presiden Soeharto mundur di depan Kampus Trisakti, Grogol, Jakarta, 12 Mei 1998. Pada aksi tersebut empat mahasiswa Trisakti tewas terkena tembakan. Namun hingga saat ini, kasus tertembaknya mahasiswa Trisakti itu masih belum terungkap meski Komisi Nasional HAM telah merekomendasikan untuk dilakukan pengusutan.(KOMPAS/JULIAN SIHOMBING)
Seorang mahasiswa jatuh tergeletak terkena pukulan pasukan anti huru-hara yang berusaha membubarkan aksi unjuk rasa menuntut Presiden Soeharto mundur di depan Kampus Trisakti, Grogol, Jakarta, 12 Mei 1998. Pada aksi tersebut empat mahasiswa Trisakti tewas terkena tembakan. Namun hingga saat ini, kasus tertembaknya mahasiswa Trisakti itu masih belum terungkap meski Komisi Nasional HAM telah merekomendasikan untuk dilakukan pengusutan.(KOMPAS/JULIAN SIHOMBING) (Kompas)


Baca: Peggy Melati Sukma Bicara soal Pentingnya Hijab bagi Wanita

Terdengar letusan senjata dari arah aparat keamanan.

Padahal saat itu 70 persen mahasiswa sudah masuk ke dalam kampus.

Massa aksi panik dan berhamburan. Ada yang berlari ke arah kampus dan ada juga yang melompati pagar jalan tol demi keselamatan diri.

Aparat mulai memukuli mahasiswa. Perlawanan dilakukan, amahsiswa mulai melempar aparat kemanan dengan benda apa pun dari dalam kampus.

Penembakan terjadi bukan hanya dari aparat yang di depan massa, namun juga dari atas fly over Grogol dan jembatan penyebrangan.

Aparat kemanan tidak hanya menembak dengan menggunakan peluru karet.

Pihak kampus mengaku menemukan adanya tembakan terarah menggunakan peluru tajam.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved