Kisah di Balik Iklan Ramayana yang Viral, dari Kepala Dalam Magic Jar hingga Pengorbanan Ibu Kasidah
Ternyata ada kisah di balik iklan Ramayana versi kasidah. Mulai dari alasan kepala di dalam magic jar hingga pengorbanan ibu kasidah.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
TRIBUNJABAR.ID - Iklan Ramayana versi kasidah sukses menarik perhatian pengguna internet Tanah Air.
Buktinya, dalam waktu tiga hari sejak diunggah ke YouTube, Rabu (16/5/2018), video iklan berdurasi 1:05 menit tersebut sudah bertengger di urutan 16 trending video YouTube.
Hingga berita ini diterbitkan, video iklan Ramayana versi kasidah itu telah ditonton sebanyak 4.1 juta kali.
Cerita iklannya cukup sederhana, menggambarkan seorang perantau yang ingin memberikan hadiah untuk keluarganya di kampung. Namun, uang yang dimiliki perantau itu malah dipalak preman dan hanya tinggal tersisa sedikit.
Iklannya dikemas secara kocak melibatkan grup musik kasidah yang menari-nari dan bernyanyi di belakang pemeran utama.
Usut punya usut, iklan mengundang tawa itu adalah hasil karya sutradara Dimas Djay.
Untuk diketahui, Dimas Djay juga merupakan sutradara iklan kocak Indoeskrim versi film kolosal.
Dimas menjelaskan, ia memang sengaja memasukkan konsep kasidah di dalam iklan Ramayana.
"Jadi memang kebetulan sering bikin iklan yang ngaco gitu hehehe. Bikin iklan itu kalau enggak ngaco banget, serius banget. Ini karena mau puasa aja sih (pakai konsep kasidah)," kata Dimas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/5/2018).
"Agensi memang konsepnya semula ada kasidahnya, tapi visualnya tidak seperti ini sama sekali. Kebetulan mereka lagi mau ganti konsep, aku masuk di situ. Sekalian aja aku ganti semuanya, yang nyisa cuma kasidah," tambahnya.
Menurut Dimas, konsep yang tersaji merupakan hasil riset. Adapun hal-hal lucu di dalam scene iklan, kebanyakan terpikirkan secara spontan.
"Spontan dalam artian tetap dipersiapkan, tapi bukan dari awal banget," ucap Dimas.
Bila dilihat secara seksama, kualitas gambar iklan Ramayana ini jauh dari kesan full HD apalagi Blue Ray.
Ternyata hal itu memang sengaja dibuat oleh Dimas. Menurutnya, dengan kualitas gambar yang 'ancur', bisa membuat iklannya beda dari yang lain.
"Bener-bener orang begitu melihat iklan ini tidak bisa berargumen lagi bahwa ini sesuatu yang biasa. Karena formatnya aja udah beda, jadi hook. Otomatis orang akan duduk melihat dulu, apalagi kalau nyimak lagunya. Gambarnya katro. Tapi jokes-nya bukan yang in your face," ujar Dimas.