Rusuh di Rutan Mako Brimob
Terkuak, Ini Alasan Napiter Mako Brimob Bunuh 5 Polisi di Mako Brimob, Cari Informasi?
Hingga kini banyak masyarakat masih meragukan pemicu kerusuhan adalah soal pembagian makanan.
Meskipun matanya ditutup, tapi telinganya masih mendengar jelas pembicaraan napi teroris di dalam tahanan.
Baca: Persib Bandung Kalahkan Persija Jakarta Soal Interaksi Suporter di Asia
Namun, ia tidak tahu siapa napi teroris yang bicara padanya.
Dalam wawancaranya, Bripka Iwan mengungkapkan bahwa napi teroris ingin mengorek informasi dari anggota polisi yang saat itu disandera yang juga bagian dari anggota Densus 88.
Namun, teman-temannya lebih memilih mati dibandingkan harus membocorkan rahasia negara kepada para penjahat itu.
Baca: Ayah Pemain Buangan Bali United Terpilih jadi Direktur Teknik Everton
"Saya mendengar teroris bicara kepada saya. Dia (napi teroris) bilang di situ ada temanmu, adekmu yang masih muda itu, saya interogasi tidak mau, dia memilih ditembak mati dari pada diinterogasi," kata Bripka Iwan menirukan ucapan pelaku.

Ia mengaku tidak tahu siapa napi yang berbicara kepadanya itu lantaran matanya ditutup serta kaki dan tangannya terikat.
"Saya tidak mengenalinya. Karena mata saya ditutup oleh pelaku," lanjutnya.
Baca: Semua Orang Menyesal Choir Ternyata Si Terduga Teroris, Alasannya Bisa Bikin Kamu Menyesal Juga
Iwan mengaku pasrah apapun resiko yang akan dialaminya ketika disandera oleh napi teroris di dalam mako Brimob.
Meski demikian, besar harapannya ada yang datang untuk membebaskannya dari sanderaan napi teroris itu.
"Saya ingat keluarga di rumah dan saya engga akan bertemu lagi dengan mereka. Saya berharap ada yang membebaskan saya lagi dan ada anggota yang masih hidup di dalam," ungkapnya.
Menurutnya, selamatnya ia dari tangan napi teroris merupakan anugrah dari Tuhan.
"Saya berpikir 99 mati dan 1 persen hidup dan satu persen lah yang menjadi harapan diri saya untuk hidup. Saya juga terimakasih kepada pimpinan yang saat itu anak buahnya disandera," ungkapnya.
Ia pun berpesan agar seluruh anggota jangan gentar melawan teroris.
"Tetap semangat melawan teroris tanpa harus takut dan putus asa. Kejaidian saya ini menjadi semangt untuk rekan-rekan berjuang lagi," kata dia.

Kerusuhan di Mako Brimob meninggalkan kisah pilu bagi keluarga polisi yang gugur di peristiwa ini.
Mario Gomez Sempat Berang Seolah Persib 'Dianaktirikan', Komdis PSSI Beri Obat Penawar https://t.co/qY63seXsle via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 18, 2018