Satu Terduga Teroris Probolinggo Ternyata Guru SMK, Kepala Sekolah Kaget dan Beberkan Kesehariannya
HSA merupakan guru Bahasa Inggris di SMKN 1 Kotaanyar, Kota Probolinggo. Dia aktif mengajar di sana sejak tahun 2009.
Terduga teroris seorang PNS
Satu dari tiga terduga teroris yang diamankan di Perum Sumber Taman Indah, Kelurahan Sumbertamanan, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Terduga teroris berinisial HSA tersebut merupakan guru Bahasa Inggris di SMKN 1 Kotaanyar Kota Probolinggo.
Di sekolah, dia dikenal sebagai sosok pendiam dan disiplin dalam memberikan pelajaran ke siswa-siswinya.
HSA juga dikenal sebagai sosok yang pendiam di lingkungan rumahnya.
Namun, meski pendiam, HSA dikenal sebagai sosok yang murah dan baik hati. Ia tidak sungkan untuk berbagi.
Belajar memanah dan menembak
Di lingkungan sekitar rumahnya, HSA memberikan pendidikan secara gratis ke anak-anak yang belum beruntung mendapatkan pendidikan.
Namun, kata Sukirno, salah satu tetangga HSA menyebutkan, lama-kelamaan apa yang diberikan HSA ke anak-anak ini sedikit berbeda dari kebanyakan.
"Tidak selayaknya apa yang diberikan seorang guru ke muridnya. Pelajaran yang diberikan itu bukan membaca, menghitung, atau bahasa inggris sesuai dengan kemampuannya. Tapi pelajaran yang diberikan ini berbeda dengan pelajaran biasanya," ujar dia.
Dikatakan Sukirno, di tangan HSA, anak-anak yang mayoritas usianya masih di bawah 10 tahun diajari untuk memanah, dan menembak menggunakan senapan angin.
"Saya tidak tahu maksud dan tujuannya apa, kok anak sekecil itu diajari memanah dan menembak sejak dini. Begitu tahu, ajarannya seperti itu, saya minta anak saya untuk tidak belajar kesana lagi," tambahnya.
Dengan kondisi ini, Sukirno merasa prihatin. Ia tidak menyangka, sosok pendidik yang juga ternyata bisa terlibat dalam pemahaman agama yang salah.
"Semoga kalau memang dia benar terlibat mendapatkan hukuman yang berat. Tapi, jika memang tidak terlibat, dia segera mendapatkan haknya untuk bebas. Selama ini, dia memang tidak pernah bergaul dengan tetangga," jelas Sukirno.
Rencana aksi