Ramadan Berkah
Ormas Islam Sudah Tentukan Awal Puasa Ramadhan, Pemerintah Rabu atau Kamis?
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Jawa Barat, melalui Lembaga Falkiyah telah menetapkan awal dan akhir puasa Ramadan 2018 M
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kapan hari pertama umat Muslim Indonesia melakukan puasa Ramadhan?
Sejumlah ormas Islam, seperti ormas Nahdatul Ulama, Persis, dan Muhammadiyah, menetapkan awal puasa akan jatuh pada Kamis, 17 Mei 2018.
Tapi, pemerintah melalui Kementerian Agama masih akan melakukan sidang itsbat atau penetapan awal bulan Ramadhan 1439 H, pada Selasa (15/5/2018)
Hal itu diungkapkan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag RI, Juraidi.
"Melalui sidang itsbat tersebut, Kemenag akan menetapkan kapan umat Muslim Indonesia akan mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan," kata Juraidi, dikutip dari laman resmi Kemenag RI, Senin (7/5/2018).
Baca: Korban Tewas Akibat Teror Bom di 3 Gereja di Surabaya Jadi 18 Orang, Terbanyak di Gereja Pantekosta
Sidang akan digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag RI Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat.
Proses sidang akan dimulai pukul 16.00 WIB, diawali dengan pemaparan dari tim hisab dan rukyat Kemenag tentang posisi hilal menjelang awal Ramadhan.
Adapun, proses sidang itsbat dijadwalkan berlangsung selepas salat maghrib, usai adanya laporan hasil rukyatul hilal dari lokasi pemantauan.
Menu Buka Puasa Khas Timur Tengah di Crowne Plaza Bandung https://t.co/HyoG0O4sR7 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 14, 2018
"Kemenag akan menurunkan sejumlah pemantau hilal di seluruh provinsi di Indonesia," ujar Juraidi.
Nantinya, hasil rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal awal akan dimusyawarahkan dalam sidang itsbat untuk kemudian diambil keputusan penentuan awal Ramadhan.
"Sidangnya tertutup, sebagaimana itsbat awal Ramadhan dan awal Syawal tahun lalu. Hasilnya disampaikan secara terbuka dalam konferensi pers setelah sidang," kata Juraidi.
Sidang itsbat mendatang akan dihadiri oleh Duta Besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kemudian, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, serta pakar falak dari ormas-ormas Islam dan lainnya.
"Ini sebagai wujud kebersamaan pemerintah dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama," tutur Juraidi.
Baca: Misteri Tulisan di Celana Anak Pembom Bunuh Diri di Mapolrestabes Surabaya yang Selamat