Atraksi saat Acara Perpisahan Berujung Maut, Rangga Meninggal Setelah Dilindas Mobil Pikap
Awalnya mereka tampak baik-baik saja ketika dilindas motor trail. Namun aksi berlanjut ketika sebuah mobil bak terbuka, melindas tubuh mereka.
Selain itu, dua buah papan dan dua buah batu bata sebagai alat bantu dalam atraksi maut itu, turut disita petugas sebagai barang bukti.
Baca: BREAKING NEWS: Setya Novanto Sudah Tiba di Lapas Sukamiskin
Baca: Ngeri, Biduan Ini Mengaku Pernah Konser di Desa Hantu, Uang Bayarannya Berubah jadi Daun


Sementara itu melansir dari TribunKaltim.co (4/5/2018) Polres Berau saat ini tengah melakukan penyelidikan kasus meninggalnya seorang santri, dalam atraksi yang ditampilkan dalam acara wisuda siswa MTS Al Kholil, di Pondok Pesantren Al Kholil hari Kamis (4/5/2018) kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya, acara wisuda yang dihadiri oleh Bupati Berau, Muharram ini, ada enam santri yang terlibat dalam atraksi, yakni Rangga, Jodi, Khairul, Ambar, Asdar, dan M Nur.
Awalnya mereka tampak baik-baik saja ketika mereka dilindas motor trail.
Namun aksi berlanjut ketika sebuah mobil bak terbuka, melindas tubuh mereka dengan ban depan dan belakang bagian kiri.
Sementara ban bagian kanan tetap berada di tanah.
Laju kendaraan sempat tersendat ketika melindas 2 orang pertama.
Setelah mobil selesai melewati tubuh mereka, empat orang lainnya langsung berdiri. Sementara Rangga dan Jodi terlihat tak sadarkan diri.
Keduanya dilarikan ke RSUD Abdul Rivai untuk mendapat perawatan. Sayangnya, nyawa Rangga tak terselamatkan.
Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit, melalui Kasatreskrim, AKP Andhika Dharma Sena mengatakan, sejauh ini pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari enam orang saksi.
Baca: Innalilahi, Bayi Penderita Sirosis Hati Itu Meninggal Dunia karena Sulit Mendapatkan Obat
Baca: Dania Lahir Dalam Kondisi Memprihatinkan, tapi Dia Bisa Bertahan Hidup, Lihat Potretnya Sekarang

"Saksi-saksi dari kelompok bela diri dan pengelola pesantren. Kami mengajukan pertanyaan, kegiatanya seperti apa, prosedurnya bagaimana? Itu yang sedang kami dalami," ujarnya, Jumat (4/5/2018).