Siapa Sangka Ki Hajar Dewantara Pernah Buat Belanda 'Panas Kuping', Ini yang Dilakukannya

Siapa sangka, ternyata Ki Hajar Dewantara pernah bikin Belanda beraksi keras karena perbuatannya.

Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
net
Ki Hajar Dewantara 

Ia mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia.

Setelah lulus, ia melanjukan pendidikan ke School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) di Jakarta.

STOVIA merupakan sekolah doketer bumiputer yang kini berubah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Namun, Ki Hajar Dewantara tidak dapat menamatkan pendidikannya karena sakit.

Ia memilih menjadi wartawan di beberapa surat kabar seperti Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.

Ki Hajar Dewantara aktif terlibat organisasi pemuda seperti Boedi Oetomo.

Tokoh nasional ini juga gemar menulis.

Tulisan yang paling terkenalnya adalah als ik een Nederlander (Seandainya Aku Seorang Belanda).

Ia menulis ini karena protes terhadap peringatan 100 tahun pembebasan Belanda dari Spanyol yang dibiayai Indonesia.

Akibat tulisan ini, ia ditangkap dan diasingkan ke Belanda pada 1913.

Di Belanda, ia kemudian mulai mewujudkan cita-citanya untuk memajukan kaum pribumi.

Ia ingin bangsa Indonesia memperoleh pendidikan.

Setelah pulang ke Indonesia pada tahun 1919, Ki Hajar Dewantara ingin mendirikan sebuah sekolah.

Ia mempunyai pengalaman mengajar yang kemudian digunkannya untuk mengembangkan konsep mengajar.

Pada 3 juli 1922, Ki hajar Dewantara mendirikan sekolah Perguruan Nasional Taman Siswa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved