Menristekdikti Sebut Dosen Asing Akan Bantu Dongkrak Reputasi Kampus
Menristekdikti, Mohamad Nasir, menyebut perekrutan dosen asing di sebuah kampus bisa berdampak positif untuk reputasi kampus.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menristekdikti, Mohamad Nasir, menyebut perekrutan dosen asing di sebuah kampus bisa berdampak positif untuk reputasi kampus.
"Dosen luar negeri yang masuk ke Indonesia adalah persyaratan mutlak kalau mau masuk kelas dunia," ujarnya ketika ditemui di Universitas Padjadjaran, Kampus Dipati Ukur, Bandung, Rabu (2/5/2018).
Selain merekrut dosen asing, untuk menjadi perguruan tinggikelas dunia, perguruan tinggi di Indonesia juga harus mengirim dosen ke luar negeri.
Ia juga mengatakan kehadiran dosen asing tidak akan mendesak keberadaan dosen dalam negeri.
Baca: Roy Kiyoshi Ungkap 3 Hal Paling Mengerikan dan Menyeramkan Sebagai Indigo, Ketakutan dan Tak Tahan
Baca: Pelatih AS Roma Ungkap Strategi Kejar Defisit 3 Gol dari Liverpool
Ia mengatakan dosen asing bisa berkolaborasi dengan dosen Indonesia untuk sebuah proyek penelitian.
Selain penelitian, dosen asing juga dapat diajak berkolabroasi untuk membimbing mahasiswa.
Ia mencontohkan King Fadh University, Arab Saudi yang bisa meningkatkan reputasi dengan perekrutan dosen asing.
"Di Arab saudi, King Fadh University tidak pernah masuk 500 besar dunia, sekarang dosennya 40 persen dari luar negeri. Peringkatnya sekarang menjadi 189 dunia," ujarnya.
Disebut Bangkrut, Ternyata Ahmad Dhani Masih Tajir, Punya 'Istana' dan Vila di Puncak https://t.co/qaz8xFZd7R via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 2, 2018
Ia juga yakin respon dari perguruan tinggi di Indonesia positif.
"Respon tergantung cara mereka melihatnya, kalau yang dihembuskan isu (mempermudah) tenaga kerja asing pasti negatif, tapi kalau bicara kolaborasi pasti tertarik," ujarnya.
Sebagai informasi, kata Mohamad Nasir, jumlah dosen asing yang bekerja di Indonesia masih sangat sedikit, kurang dari 200 orang.