Kembar Siam Asal Subang

5 Fakta tentang Bayi Kembar Siam Asal Subang yang Dirawat di RSHS Bandung

Bayi ini adalah anak ketiga dan keempat dari pasangan Ajis (34) dan Dini Pertiwi (34) asal Perumahan Surya Cigadung blok L nomor 20, Subang.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Yongky Yulius
Bayi kembar siam asal Subang, Muhammad Nur Hidayah dan Muhammad Nur Syafaat di ruang anturium, RSHS, Jalan Pasteur, Bandung, Jumat (27/4/2018). 


3. Kondisi Stabil

Selama menjalani perawatan di RSHS, ujarnya, bayi ini masih menunjukkan kondisi yang stabil.

Berdasarkan hasil laboratorium, bayi ini masih menujukkan batasan normal.

"Bayinya kelihatan toleran terhadap nutrisi, bisa minum. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang, di laboratorium, hasilnya menunjukkan batasan normal. Hasil penunjang radiologi terlihat ada paru-paru yang dimiliki masing-masing bayi. Hati masing-masing punya. Limpa punya."

"Tetapi organ lain, seperti ginjal dan saluran cerna, masih dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Bagian urologi menyarankan untuk ditelusuri lebih lanjut apakah ginjal ada masing-masing. Bayi ini tulang pinggul yang hanya satu. Tulang punggung terjadi ada sedikit skoliosis, tidak lurus. Tapi, bisa kami lakukan sesuatu, skoliosis bisa membaik," kata Sjarif.


4. Lepas Infus

"Saya kemarin ke RSHS. Masih seperti yang waktu itu. Cuman yang beda sekarang sudah enggak pakai infus. Iya sudah mulai stabil kondisinya," kata Ajis (34), ayah dari bayi, kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Selasa (1/5/2018).

Di RSHS, lanjutnya, bayinya sedang ditunggui oleh Jajang (40).

Jajang adalah paman bayi atau kakak dari Ajis.

"Yang nunggu ada kakak saya. Istri sedang ada di rumah sekarang, sedang istirahat. Saya masih kerja di sekitaran Soekarna-Hatta Bandung," ujar Ajis.


5. Penyuluhan untuk Orangtua Sebelum Rawat Jalan

"Sekitar semingguan lagi dari hari Jumat besok baru dibawa pulang ke rumah. Nanti kan kami (orangtua) yang rawat di rumah," kata ayah bayi kembar siam itu, Ajis (34), kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Selasa (1/5/2018).

Sebelum dibawa ke rumah, lanjutnya, dia dan istrinya, Dini Pertiwi (34), akan mendapatkan penyuluhan di RSHS.

Penyuluhan dilakukan agar mereka berdua memahami bagaimana merawat bayi kembar siam di rumah.

"Kemaren kan katanya mau ada penyuluhan buat istri saya. Cuman ada pengunduran, katanya penyuluhannya nanti Jumat. Penyuluhan ditunda karena inkubator buatannya belum jadi," ujar Ajis.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved