Pilgub Jabar
Tb Hasanuddin : Demo Buruh Jangan Dianggap Hura-hura, Itu Peringatan Positif Bagi Para Pejabat
Kang Hasan menegaskan siapapun yang menjadi pemimpin di Jawa Barat, harus mampu memperjuangkan hak para buruh dari segala aspek
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam
TRBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peringatan Hari Buruh atau May Day menjadi momentum bagi seluruh buruh di Indonesia untuk menyampaikam aspirasi dan memperjuangkan hak buruh yang masih perlu diperhatikan oleh pemerintah. Isu klasik seperti angka upah minimum hingga kesejahteraan buruh, masih menjadi persoalan di berbagai daerah, termasuk di Jawa Barat.
Calon gubernur Jabar nomor urut 2 di Pilgub Jabar 2018, Tb Hasanuddin menilai peringatan Hari Buruh Internasional yang biasa ditandai dengan aksi demonstrasi jangan sampai disalahartikan sebagai kegiatan yang negatif. Melainkan, sebagai pengingat kepada pemerintah dan pihak terkait, untuk terus meningkatkan taraf perekonomian para buruh dan mewujudkan kesejahteraan mereka.
Baca: Ini Makna Filosofis di Balik Nama Komunitas Hong
"Peringatan Hari Buruh jangan diartikan demo hura-hura, ini sebuah peringatan positif bahwa siapapun pejabatnya, ingat buruh itu masih perlu diangkat harkat dan martabatnya," kata pria yang akrab disapa Kang Hasan melalui siaran pers yang diterima Tribun, Selasa (1/5/2018).
Kang Hasan menegaskan siapapun yang menjadi pemimpin di Jawa Barat, harus mampu memperjuangkan hak para buruh dari segala aspek, mulai dari penghasilan yang layak, pelayanan kesehatan yang baik, hingga peningkatan SDM buruh, melalui pendidikan yang mumpuni.
Buntut Rekaman Diduga Bagi-bagi Jatah Proyek, Rini Soemarno Dilaporkan ke Bareskrim https://t.co/yq3MgfpjHx via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 1, 2018
"Yang paling penting, siapapun yang jadi pejabatnya, dari mulai bawah hingga Presiden, harus sepakat meningkatkan kualitas hidup buruh," tegas Purnawirawan Jenderal TNI AD itu.
Terkait isu tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia secara ilegal, Kang Hasan mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dan terprovokasi. Meski begitu, Mantan Anggota Komisi I DPR RI itu menegaskan jika terdapat tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia secara ilegal, maka pihak terkait baik dinas mapun kepolisian, harus bertindak tegas dan memberskan masalah tersebut. Sehingga masyarakat tidak dirugikan dengan semakin menyempitnya lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja di Indonesia.
"Data yang dilaunching dinas imigrasi itu yang kita pegang, tetapi harus ada solusi. Siapapun yang kerja di republik ini terutama tenaga asing, harus ada prosedur dan izin khusus. Kalau ada yang berkeliaran, harus ada ketegasan hukum," katanya.
Benarkah Rutin Konsumsi Susu Bikin Gemuk? Ini Penjelasannya https://t.co/1NKao2kr2J via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 1, 2018
Seperti diketahui, Kang Hasan yang berpasangan dengan Anton Charlyan (Kang Anton) atau dikenal dengan pasangan Hasanah itu, telah mendapat dukungan dari berbagai organisasi dan komunitas buruh di Jawa Barat. Di antaranya, Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Jawa Barat, Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Buruh Merdeka Indonesia (Sebumi) dan Kongres Aliansi serikat Buruh Indonesia (KASBI) Kabupaten Cirebon, yang mendeklarasikan dukungannya beberapa waktu lalu.