Digelar Swadaya, Perayaan Hari Tari di Bandung Dipersiapkan dalam Waktu Tiga Minggu
Di dalam Gedung YPK, berbagai sanggar secara bergantian unjuk bakat di panggung.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Hari Tari Sedunia juga diperingati di Bandung, tepatnya di Gedung YPK, Minggu (29/4/2018).
Acara ini dipersiapkan dalam waktu yang singkat.
Koordinator dan Inisiator Acara Hari Tari Sedunia, Ahmad Nugara alias Abah Nanu, mengatakan bahwa acara ini dipersiapakan dalam waktu tiga minggu.
“Dari awal perencanaan, mengundang sanggar, dan lain-lain, semuanya tiga minggu,” ujarnya kepada Tribun Jabar.
Abah Nanu juga mengatakan acara ini tidak mendapat dana khusus dari pemerintah.
Baca: Laga El Clasico Ditunda, Jonathan Bauman Habiskan Waktu di Bali Bersama Wanita Cantik Ini
Semua dipersiapakannya sendiri, bekerja sama dengan Masyarakat Seni Rakyat Indonesia.
“Acara kami tidak teragendakan mereka (pemerintah), kami hanya minta bantuan fasilitas gedung, sound system, dan perizinan,” ujar Abah Nanu.
Pagelaran ini melibatkan 1200 penari dari 14 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Abah Nanu menggunakan konsep udunan dalam acara ini.
Kepada sanggar dan partisipan, ia tidak menjanjikan uang atau konsumsi.
Baca: Dibantai Persela 1-4, PSMS Medan Dua Kali Babak Belur dengan Skor Mencolok
Acara ini, kata Abah Nanu, merupakan hajat bersama.
“Setelah pendaftaran penari, kami kumpulkan sanggar, membuat kesepakatan, bahwa semua hadir tanpa air, tanpa makan, kami makan bersama botram. Saya tekankan hari ini adalah hari kita, Hari Tari,” ujarnya.
Terdapat dua panggung dalam peringatan Hari Tari Sedunia ini.
Panggung pertama terletak di depan Gedung YPK, yang sengaja digelar agar masyarakat berpartisipasi dalam Hari Tari Sedunia dan tertarik dengan seni tari.
Di dalam Gedung YPK, berbagai sanggar secara bergantian unjuk bakat di panggung.
Acara ini digelar dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB secara non-stop.
Ke depan, Abah Nanu ingin membuat acara yang lebih besar dengan waktu yang lebih panjang, yaitu pagelaran tari 24 jam non-stop.
Ia juga berharap ada dukungan pemerintah ke depannya.
“Kalau dari pemerintah saya berharap bantuan semisal sertifikat untuk partisipan, dan juga konsumsi,” ujarnya.