Masyarakat Panguragan Ingin Mengubah Lahan Bekas Limbah Medis Menjadi Lebih Bernilai
Lahan sepanjang 90 meter dan lebar 8 meter juga akan dijadikan Taman Literasi Sungai oleh Sanggar Lingkungan hidup dan BBWS.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Lahan bekas limbah medis di Desa Panguragan Wetan yang terjadi pada Desember 2017, ingin diubah oleh masyarakat menjadi lahan yang memiliki nilai lebih.
Lahan sepanjang 90 meter dan lebar 8 meter juga akan dijadikan Taman Literasi Sungai oleh Sanggar Lingkungan hidup dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Setelah kasus limbah medis tersebut, pemeritah Kecamatan Panguragan mengumpulkan sejumlah komunitas lingkungan untuk membahas masalah tersebut.
Adanya kasus tersebut ingin ada sesuatu yang bernilai lebih.
"Panguragan jangan dikenal limbahnya saja tetapi sekarang kita balik menjadi sesuatu yang menjadi nilai lebih," ujar Sekmat Panguragan Iim Rohiman saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (27/4/2018).
Baca: Deddy Mizwar : Bikin Pasar, Harus Pertimbangkan Jumlah Penduduk
Menurutnya, puluhan tahun masyarakat Panguragan sudah familiar mengenai pengolahan sampah dan bisa dijadikan nilai ekonomi.
Ke depan, di Panguragan diharapkan dapat melakukan pengelolaan sampah berbasis mandiri.
Masyarakat Panguragan juga berharap desanya menjadi sentra pengolahan pupuk organik dari sampah.
Kemungkinan Pencabutan Tersangka Rizieq Shihab oleh Jokowi, Denny Siregar Protes: Jadi Besar Kepala https://t.co/DVXi2crxv3 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 27, 2018
Pasalnya, 70% sampah yang ada di TPS merupakan sampah organik.
Pupuk tersebut juga sudah ada yang siap menampung untuk pemasarannya yang akan disalurkan ke Jabodetabek.
"Itu yang akan kita jadikan sebagai nilai lebih," kata Iim Rohiman. (*)
