Dari 100 Bisnis Online Hanya 20 Persen yang Bertahan, Digipreneur Class Bantu Bangun Pelanggan Loyal
Pentingnya sebuah pendidikan bisnis yang komprehensif untuk memastikan para digital bisnisnya sustainable
Penulis: Cipta Permana | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -Mempertahankan sebuah bisnis online atau start up merupakan sesuatu hal yang tidak mudah bila tidak menguasai teknik dan cara berbisnis online secara baik dan tepat.
Bahkan bisnis yang sudah lama dibangun namun manajemen yang salah akan membuat perjuangan yang telah lama dibangun akan cepat mati.
CEO TUW Dr. Tri Utomo Wiganarto mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan TUW Consultant (TUW) dari 100 bisnis online, hanya sekitar 20 sampai 40 persen yang mampu bertahan menjalankan bisnis tersebut.
Untuk itu pihaknya bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom (FEB Tel-U) menginisiasi sebuah program bernama Digipreneur Class”, yaitu program pelatihan pendidikan bisnis yang komprehensif guna mengembangkan Entrepreneur berbasis TIK.
Program ini, kata Tri dipersembahkan bagi masyarakat umum yang menginginkan percepatan dalam mengembangkan usahanya untuk “Go Digital."
'Kesaktian' Setya Novanto, Lolos dari 5 Kasus Korupsi hingga Akhirnya Divonis Kurungan Penjara https://t.co/Ze2zSGZcvK pic.twitter.com/qV8WRhpmZT
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 24, 2018
"Pentingnya sebuah pendidikan bisnis yang komprehensif untuk memastikan para digital tidak hanya membangun sebuah bisnis, tapi juga memastikan bisnisnya sustainable (berumur panjang) dan tumbuh. Karena membangun bisnis start up bukan hanya karena factor kemampuan namun juga bagaimana membentuk costumer yang loyal dan setia akan produk kita," ujarnya di Kampus Magister Manajemen, Universitas Telkom, Jalan Gegerkalong Hilir No. 47, Bandung, Rabu (25/4).
Tri menjelaskan di era revolusi 4.0 ini menjadi Digipreneur itu bukan hanya saja berbicara masalah teknologi apa yang harus dipakai, platform apa yang harus digunakan, aplikasi mobile seperti apa yang harus dibuat, desain website dan landing page seperti apa yang menarik untuk dikunjungi.
Hal krusial yang harus diperhatikan adalah aspek manusianya, karena hal ini menjadi modal utama yang sangat menentukan keberhasilan bisnisnya.
"Para pelaku bisnis di era saat ini perlu adanya Program Kewirausahaan yang relevan dengan perkembangan era disruptif inovasi dan dapat diakses oleh siapa saja," ucapnya.
Baca: Anggota Komisi III DPRD Cimahi Pertanyakan Kajian Bappeda Terkait Proyek Perumahan di Cireundeu
Hal senada juga disampaikan oleh Dekan FEB Tel-U Dodie Tricahyono, Ph.D. menurutnya, Upaya ini dilakukan selain untuk memperkuat eksistensi FEB Tel-U yang sudah lebih dari 20 tahun menyelenggarakan pendidikan manajemen bisnis berbasis TIK, juga merupakan program persembahan bagi Bangsa Indonesia supaya entrepreneur Indonesia bisa do something untuk keberlanjutan usahanya.
Dalam pelaksanaanannya, Dodie menyebut ada lima modul yang ditawarkan dalam program Digipreneur Class ini, modul pertama terkait, bagaimana para peserta pelatihan (pelaku bisnis) diajarkan untuk mendapatkan ide bisnis produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan pasar; modul kedua, berkenaan dengan tips dan strategi mendatangkan traffic konsumen atau prospek akan produk yang dimiliki.
Di tahap ini para peserta juga diajarkan bagaimana membuat konten bisnis yang kreatif dan atraktif sehingga dapat menggoda setiap orang untuk mengetahui lebih lanjut akan produk yang ditawarkan.