Ternyata Ada Orang Mengecam dan Menghina Anak Ketiga Kate Middleton yang Baru Lahir, Ini Sebabnya
Ternyata, tidak semua warga Inggris menyambut gembira kelahiran anak ketiga Pangeran William dan Kate Middleton.
TRIBUNJABAR.ID, LONDON - Ternyata, tidak semua warga Inggris menyambut gembira kelahiran anak ketiga Pangeran William dan Kate Middleton.
Setelah bayi laki-laki itu lahir, sejumlah kecaman dan hinaan dari orang-orang yang tidak suka, muncul di media massa.
Bahkan sebagian orang menyebut bayi itu sebagai "parasit" yang hidup dari pajak yang dibayarkan rakyat.
"Hal terakhir yang kami butuhkan adalah satu lagi parasit yang menyedot kerja keras rakyat #RoyalBaby," ujar seorang netizen.
"Nah satu lagi orang yang harus kita danai menggunakan uang pajak. Bukan, bukan pencari suaka tetapi satu anggota keluarga kerajaan," ujar orang lainnya.
Baca: VIDEO HEADLINE: Server Bisa Ngadat Lagi, Kemendikbud Tawarkan Opsi UNBK Susulan
Baca: Gatot Nurmantyo Ungkap Sekilas Perbedaan Pemerintahan Presiden Jokowi dan SBY
Seperti dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, mungkin hal ini dipicu kenyataan bahwa keluarga kerajaan bisa memiliki anak berapapun yang mereka inginkan dan tak akan kerepotan dengan biaya mengurus mereka.
Sementara bagi banyak generasi milenial Inggris, memiliki keluarga dengan tiga anak bukan hal yang terlalu didambakan.
Menurut Pusat Riset Ekonomi dan Riset (CEBR) ongkos membesarkan seorang anak hingga usia 21 tahun di Inggris adalah 232.000 poundsterling atau hampir Rp 4,5 miliar.
Intip Rumah Nia Ramadhani, saking Mewahnya Sering Dijadikan Spot Foto Girl Squad https://t.co/VHGoUEW1yG via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 23, 2018
Angka itu meningkat menjadi 245.000 poundsterling atau hampir Rp 5 miliar jika keluarga itu tinggal di London.
Artinya, sebuah keluarga yang tinggal di London bisa menghabiskan biaya lebih dari 1 juta poundsterling atau lebih dari Rp 19 miliar untuk mengurus tiga orang anak.
Nah, hal semacam itu tak menjadi masalah bagi Pangeran William dan Kate Middleton.
Setiap tahun mereka mendapatkan uang jutaan poundsterling dari Pangeran Charles untuk biaya kegiatan mereka.
Kemudian mereka sudah memiliki rumah peristirahatan di perdesaan, sementara di London mereka tak perlu menyewa apartemen atau membeli rumah karena sudah memiliki Istana Kensington.
Maria Juara 1, Abdul Runner Up, Ini Video Penampilan Mereka saat Konser Result https://t.co/EIcUhIMaos via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 24, 2018
Di sisi lain, warga London kebanyakan menghabiskan dana 472.000 poundsterling atau sekitar Rp 9 miliar untuk membeli sebuah rumah.
Dengan kondisi seperti ini tak heran dalam beberapa generasi terakhir, keluarga-keluarga Inggris semakin sedikit dalam memiliki anak.
Saat ini menurut data statistik nasional, perempuan Inggris rata-rata hanya memiliki 1,8 anak. Sementara pada 1960-an dalam era yang disebut "baby boom", hampir setiap keluarga memiliki tiga anak.
Riset CEBR pada 2014 menemukan bahwa sebanyak 21 persen orangtua di Inggris memilih menunda memiliki anak kedua karena terus meningkatnya biaya hidup.
Baca: Prediksi Susunan Pemain Liverpool dan AS Roma di Semifinal Liga Champions, Dini Hari Nanti
Baca: Persib Lawan Persija, Mario Gomez Tahu Betul Harapan Bobotoh, Ini yang Disiapkannya
Sementara para orangtua milenial, mereka yang lahir pada 1980-an dan 1990-an, menghadapi sejumlah tantangan dalam hidup berkeluarga.
Beberapa tantangan itu termasuk penghasilan yang tak bertambah, harga rumah yang mahal, serta dukungan negara yang kurang untuk membina keluarga besar.
Sejumlah kondisi ekonomi ini bisa memengaruhi keputusan mereka untuk memiliki lebih dri satu anak.
Sehingga tak heran jika sebagian dari warga Inggris "iri" dengan kemewahan bisa mengurus tiga orang anak yang dimiliki Pangeran William dan Kate Middleton.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Semua Suka Kelahiran Anak Ketiga Kate Middleton, Ini Sebabnya"