Bahan Bangunan dalam Gudang Raib di Tengah Proyek Tol Cimaci, Pemilik Gudang Laporkan ke Polisi
Proyek pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung (Cimaci) terus berlangsung seperti terlihat di Jalan Alternatif Cibubur...
TRIBUNJABAR.ID, BEKASI - Pemilik gudang berisi bahan bangunan di Jalan Alternatif Cibubur, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, rugi hingga ratusan juta rupiah.
Sofyan (66), pemilik gudang, merugi karena harta bendanya dicuri setelah bangunan miliknya dibongkar pelaksana proyek pembangunan Tol Cimanggis-Cibitung (Cimaci) di wilayah setempat sekitar dua pekan lalu.
Proyek pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung (Cimaci) terus berlangsung seperti terlihat di Jalan Alternatif Cibubur, Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi.
Sofyan mengaku gudang seluas 697 meter persegi tersebut juga belum dibayar oleh pemerintah.
Berbeda dengan warga lain, mereka sudah mendapatkan uang ganti rugi sehingga rumahnya sudah dikosongkan.
Baca: Dicampur Yakult, Wagelaseh Beri Sensasi Kesegaran yang Nikmat
"Karena punya saya belum dibayar, maka barang di gudang tidak saya pindahkan. Tapi tahu-tahu dibongkar dan barang saya hilang dicuri orang," kata Sofyan.
Sofyan mengatakan, tidak pernah menghambat proses pembangunan tol yang digagas pemerintah pusat itu.
Bahkan dia rela satu bidang tanahnya yang lain dibayar dengan harga murah.
"Tanah saya sebelumnya sudah dibayar sebesar Rp 2,8 juta per meter. Angka ini sangat kecil dibanding warga lain yang dibayar Rp 5 juta sampai Rp 15 jutaan," kata Sofyan.
Baca: Daftar 5 Gangster Terbesar di Dunia, Begini Cara Mereka Dapat Uang
Sofyan mengatakan, sebelum bangunannya dibongkar dia sempat mendapat sambungan telepon dari PT Waskita Karya Tbk., selaku kontraktor dan investor tol tersebut.
Lewat sambungan telepon, petugas menyampaikan bahwa bangunannya akan dibongkar karena menghalangi pengerjaan proyek.
Namun dia menolak karena bangunan dan lahannya belum dibayar pemerintah.
Tiba-tiba dua hari kemudian dia mendapat kabar bahwa gudangnya telah dibongkar.
Sofyan lalu bertolak dari rumahnya Pondokgede, Kota Bekasi, untuk mengecek gudangnya.
Baca: 2 Tahun Di Balik Jeruji Besi, Begini Penampilan Terbaru Saipul Jamil, Semakin Berotot dan Tirus
"Saat saya tiba barang-barang sudah hilang. Gudang memang saya diamkan 2-3 tahun menyusul rencana pembangunan tol," katanya.
Dia berharap agar pelaksana proyek mau bertanggung jawab dengan kerugian yang dialami.
Sebab uang ganti rugi tersebut nantinya akan digunakan sebagai modal usaha serupa di Kota Bandung, Jawa Barat.
"Saya juga sudah lapor ke polisi untuk mengusut kasus ini," katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Cimanggis Cibitung Tol, AD Erlangga, mengatakan, pihaknya tidak pernah membongkar bangunan milik warga sebelum pemerintah membayarnya.
Baca: Nestapa Korban Banjir Astana Anyar, Rumah hingga Perabotan Rusak, Vivi: Baju Habis Terendam
Menurut dia, Sofyan sempat mengonfirmasi ke pelaksana proyek ihwal adanya pembongkaran di gudang miliknya.
Namun saat dicek bangunannya sudah jebol sebelum petugas masuk ke area tersebut.
“Dia (Sofyan) sudah ada SPP (surat perintah pembayaran) untuk penetapan pembayaran ganti rugi. Karena belum dibayar, maka Waskita belum bongkar atau robohkan bangunannya,” kata Erlangga.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dibongkar Pelaksana Proyek Tol Cimanggis-Cibitung, Gudang Berisi Bahan Bangunan Raib