Semangat Hari Kartini: Danramil Soreang Akui Bangga Menjadi Prajurit TNI (Bagian III)
Sosok kartini tangguh ini merasakan getirnya hidup di negeri konflik Lhokseumawe Aceh.
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Sampai Aceh menjalani masa pemulihan pascabencana tsunami, kemudian tahap rehab rekonstruksi hingga pada kondisi kembali damai dan bisa menta kehidupannya sendiri Tri rasakan itu selama 13 tahun.
"Setelah dari Lhokseumawe wilayah konflik pindah ke Banda Aceh dapat rezeki lagi tsunami. Jadi ketika saya pindah ke Soreang itu yang saya rasakan adalah rasa syukur, suka duka itu hilang karena di sana lebih mengerikan hidupnya. Keras," tuturnya.
Sebelum menjabat Danramil 0912/Soreang Tri mencatatkan dirinya sebagai Kasituud Bekangdam IM 2010, KAGUDKAPORSATLAP Bekangdam 2011, KASI WAS BEKANGDAM IM 2014.
Sedangkan untuk riwayat penugasan operasi militer ia pernah bertugas di KOOPS LIHKAM Nangroe Aceh Darussalam (NAD) 2003.
Ia juga menjadi salah seorang peraih tanda jasa Satya Lencana Kesetiaan VIII, Satya Lencana Darma Nusa 2004, dan Satya Lencana Bakti Sosial 2004.
Bahkan saat ini dirinya tengah mengikuti seleksi Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad) sebuah pendidikan tertinggi TNI.
"Saya tidak pernah menyesal menjadi prajurit TNI. Justru saya bangga menjadi prajurit, ini sebuah tantangan, tidak semua wanita Indonesia dapat menjadi prajurit TNI," katanya tegas.