Sekelumit Kisah Saddam Hussein: Selalu Merasa Tak Aman hingga Tetap Bertahan Meski 'Digoyang' AS

Begini kisah Saddam Hussein yang tak pernah tidur di istananya yang konon berjumlah 28.

Editor: Indan Kurnia Efendi
Kolase Tribun Jabar
Saddam Husein 

Ia lebih suka ikan ketimbang daging, dan makan banyak buah-buahan dan sayuran segar. Ia konon juga suka minum anggur sebagai teman makan kudapan; anggur kesukaannya Mateus rose.

Yang menarik, di lengan kanannya ada tato: tiga bulatan warna biru tua, dekat pergelangan tangannya. Tato itu dibuat ketika ia masih kecil.

Ada semacam tradisi di desanya dulu, anak laki-laki berusia lima atau enam tahun ditato, yang merupakan tanda sukunya. Anak-anak perempuan juga diberi tanda di dagu, dahi, atau pipinya.

Banyak orang yang tidak tahu, Saddam sangat rakus bacaan, lahap membaca.

Segala macam bacaan dilahapnya, mulai dari buku-buku fisika hingga roman. la sangat menyukai sejarah militer dan perjuangan bangsa Arab.

Juga buku-buku sejarah tokoh-tokoh besar, dan mengagumi Winston Churchill, perdana menteri Inggris (1940 - 1945; 1951 - 1955).

Kesukaannya membaca itu mendorong Saddam menulis dua novel yang diberi judul Zabibah and the King dan The Fortified Castle.

Karya ketiganya, sebuah fiksi belum diberi judul dan akan segera diterbitkan.

Selain membaca, Saddam juga senang menonton televisi, dengan memonitor stasiun TV Irak, juga CNN, Sky, al Jazeera, serta BBC. la juga gemar nonton film, terutama yang ceritanya tentang intrik, pembunuhan, dan konspirasi.

Misalnya, The Day of the Jackal, The Conversatio, dan Enemy of the State. Tapi ia juga menghargai film-film bertemakan sastra. Dua film favoritnya, The Godfather dan The Old Man and the Sea.

Kesukaannya pada film The Old Man and the Sea bermula dari kecintaannya pada novel-novel karya Ernest Hemingway, yang konon dibacanya ketika ia dipenjara.

Saddam Hussein beda dengan para pemimpin di banyak negara yang tergoda untuk mengumpulkan uang, kekayaan, lewat kekuasaannya.

la lebih menyukai kemasyhuran ketimbang uang. Karena itu, disusunlah sebuah biografi resmi 19 jilid yang harus dibaca oleh para pejabat pemerintah.

Saddam juga memesan film dengan masa putar enam jam yang mengisahkan tentang dirinya.

Film berjudul The Long Days itu disunting oleh Terence Young, sutradara kondang yang menyutradarai tiga film James Bond.

Sumber: Intisari
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved