Kepala BNPP Meresmikan Pos Pencarian dan Pertolongan di Tasikmalaya

Kepala BNPP, Marsekal Madya TNI, M Syaugi meresmikan Kantor Pos Pencarian dan Pertolongan Tasikmalaya, Rabu (18/4/2018).

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/ISEP HERI
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), Marsekal Madya TNI, M Syaugi menandatangani prasasti peresmian Kantor Pos Pencarian dan Pertolongan Tasikmalaya, di Jalan Raya Singaparna-Garut, Kebupaten Tasikmalaya, Rabu (18/4/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), Marsekal Madya TNI, M Syaugi meresmikan Kantor Pos Pencarian dan Pertolongan Tasikmalaya, Rabu (18/4/2018).

Gedung baru yang nantinya difungsikan untuk memantau dan menangani kejadian kebencanaan di wilayah Priangan Timur berlokasi di Jalan Raya Singaparna-Garut, Kebupaten Tasikmalaya.

Muhammad Syaugi mengatakan pembukaan Pos SAR Tasikmalaya ini merupakan bagian dari upaya Basarnas untuk memperluas dan mempercepat jangkauan penanganan kebencanaan di Priangan Timur.

Karena pihaknya menilai tingkat kerawanannya dan potensi bencana di Priangan Timur ini cukup tinggi.

Baca: Dejan Antonic Ingin Ulangi Kesuksesannya di Bandung

Baca: Jelang Persija Jakarta vs Persib Bandung, Menpora Beri Pesan Menyejukkan

"Sehingga kami merasa perlu membuka kantor di sini, agar penanganan lebih cepat," kata Syaugi saat peresmian.

Dia menuturkan Pos SAR Tasikmalaya, wilayah cakupannya di antaranya Garut, Tasikmalaya, Banjar, Ciamis, hingga Pangandaran.

"Potensi kebencanaan di Priangan Timur, mulai dari longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan banjir, terkategori cukup tinggi," jelasnya.


Dia mengatakan potensi bencana di wilayah Priangan Timur ini sangat besar.

"Akhir tahun 2017 Tasikmalaya sempat diguncang gempa bumi berkekuatan 6,9 skala richter, hingga menimbulkan kerusakan dan korban yang masif. Potensi bencana ini harus diwaspadai ke depan," katanya.

Keberadaan Landasan Udara Wiriadinata di Kota Tasik yang sudah mulai efektif beroperasi dan melayani penerbangan komersial juga tak luput dari perhatian.

Potensi kerawanan kejadian bencana dalam berbagai bentuk ikut diapantau.

Kantor SAR Tasikmalaya dilengkapi berbagai sarana prasarana kebencanaan penunjang, macam kendaraan rescue, water rescue, alat SAR high angle rescue (untuk ketinggian), dan peralatan pertolongan di lokasi pegunungan.


Ke depannya, Kantor SAR Tasikmalaya juga akan menyediakan perahu jukung untuk mengantisipasi kejadian tenggelam di Tasik selatan.

Ia menyampaikan, Pos Pencarian dan Pertolongan Tasikmalaya membutuhkan peran instansi lainnya yakni pemerintah daerah, TNI, dan Polri agar pelaksanaan tugas kemanusiaannya berjalan optimal.

"Pos SAR Tasikmalaya ini tidak dapat bekerja sendiri tapi sinergi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri," katanya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jawa Barat, Slamet Riyadi menambahkan, jajaranya telah menempatkan delapan personel untuk siaga di Pos Pencarian dan Pertolongan Tasikmalaya.

Selain disiagakan personel, kata dia, sejumlah perlengkapan peralatan juga telah disiapkan, meskipun masih ada beberapa yang harus dilengkapi.

"Kami menempatkan personel delapan orang untuk mengcover wilayah Priangan Timur," katanya.

Juru Bicara Basarnas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor mengharapkan keberadaan Pos Sar Tasik ini mampu mempercepat respons penanganan kebencanaan yang terjadi di wilayah Priangan Timur.

"Mudah-mudahan bisa mempersingkat response time. Dengan adanya Pos SAR ini, tingkat koordinasi lebih baik lagi, dapat mempereret sinergitas antar instansi di bidang pencarian dan pertolongan," kata dia.

Bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan darurat, dapat menghubungi call center Basarnas 115.

Untuk respons cepat, bisa menghubungi 02657541115. Semua pelayanan di bidang SAR tak dipungut biaya alias gratis.

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Kodir berharap, keberadaan pos tersebut akan membantu warga Tasikmalaya maupun daerah lainnya yang dilanda musibah.

"Tasikmalaya ini merupakan daerah yang rawan bencana, untuk itu perlu melakukan berbagai upaya dalam menanganinya, termasuk koordinasi dengan Basarnas," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved