Ini Jejak Idjon Djanbi, Komandan Kopassus Pertama Paling 'Keramat', Tak 'Dihormat' Saat Meninggal
Pasalnya, rekam jejak Idjon Djanbi tak bisa dianggap remeh. Sepak terjangnya di dunia militer sebelumnya, tak main-main.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Widia Lestari
Namun, ia pada akhirnya meminta pensiun dini. Idjon Djanbi pun mendapatkan penghargaan berupa jabtan untuk menjadi kepala perkebunan milik pihak asing yang sudah dinasionalisasikan.
Kemudian, ia pun memilih menjadi pengusaha di bidang wisata.
Kisah Cinta Terapis Cantik Berakhir Tragis, Dibunuh karena Cemburu, Ini Deretan Fakta-faktanya
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 18, 2018Baca: Produk UMKM bakal Dipamerkan saat Asian Games Digelar, Tapi Ada Syaratnya
f="https://t.co/CJEV32td0c">https://t.co/CJEV32td0c
via @tribunjabar
Idjon Djanbi terjun pada bisnis penyewalaan bungalow di kawasan Kaliurang, Yogyakarta.
Menjalani masa tua sambil berbisnis, Idjon Djanbi pun sempat terkapar di rumah sakit.
Setelah operasi usus buntu, usu besarnya malah bermasalah sehingga ia meninggal, pada 1 April 1977, di Yogyakarta.
Namun, hari kematiannya tak mendapatkan perhatian khusus.
Jenazahnya disemayamkan tanpa upacara pemakaman secara militer.
Hal ini disebabkan kematiannya di Yogyakarta, membuat pihak berwenang alpa.
Alhasil, Bapak Kopassus Indonesia ini diantar ke liang lahat, tanpa adanya tembakan salvo, khas pemakaman bergaya militer.
Baca: Calon Terkaya di Pilkada Purwakarta dari Jalur Perseorangan, Dua Calon Lain Digabung Pun Masih Kalah
Baca: Breaking News: Gempa 4,4 SR Guncang Banjarnegara, Ratusan Bangunan Rusak