Korban 'Bullying' ini Balas Dendam dengan Prestasi, Sudah Menerbitkan Dua Buku
Semasa sekolahnya, Sindy Widia Lasifa adalah korban perundungan (bullying) oleh teman-temannya.
Penulis: Haryanto | Editor: Yudha Maulana
Untuk memperlancar proses karyanya, kini Sindy berkuliah jurusan sastra di STKIP Purwakarta.
Saat dalam kesal, murung, atau sedang tidak ada kerjaan, ia selalu menulis berupa puisi maupun cerita fiksi.
Baca: Kamu Hobi Bikin Film? Kemendikbud Siap Beri Modal hingga Rp 40 Juta, Ini Syaratnya
Sudah tidak terhitung puisi dan cerpen yang dibuatnya sejak ia bersekolah.
Meski lebih banyak puisi bertemakan cinta, tapi di buku ketiga yang akan diluncurkannya ini bertema keluarga, alam dan pekerjaannya kini.
Bahkan, dengan terbitnya beberapa buku yang telah habis terjual itu, temannya yang dulu menghina, kini pernah memujinya.
"Temen yang waktu itu ngebully, pernah bilang Sindy keren bisa sampai seperti ini, aku mah cuma senyum aja komentarnya. Lagian, dibanding kita ngebalas dengan kejahatan mending dengan kebaikan," ucapnya.
Tidak hanya membalas dendam melalui karya tulis, hinaan yang menybutnya lemah, oleh sindy dibuktikan dengan kerja keras.
Baca: Tersingkir di Liga Champions, Manchester City Bakal Datangkan 6 Pemain Bintang Musim Depan
Bekerja di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta adalah bukti bahwa hinaan temannya itu salah.
Meski sebagai staff di dinas tersebut, Sindy merasa bangga karena telah berada di lingkungan yang mengharuskan dirinya lebih kuat.
Akan tetapi, Sindy mengaku sempat melawan rasa takutnya saat pertama ia melihat langsung proses pemadaman api.
"Awalnya karena memang menantang soalnya kan itu jiwanya harus keras jadi harus berani. Saya kan orangnya lemah suka sakit-sakitan, jadi semenjak itu berusaha tegar untuk masuk damkar, biar kuat," katanya.
Hingga kecintaan pada tempat pekerjaannya kini, pada buku ketiganya ada puisi mengenai petugas pemadam kebakaran.
Puisi tersebut pun pernah ia bacakan pada saat hari jadi pemadam kebakaran di Purwakarta.