Kampus

Berkenalan dengan Nippon Bunka-Bu, UKM Kebudayaan Jepang dari Tel-U yang Anggotanya Bejibun

Bon Obori adalah tarian tradisional Jepang yang biasanya ditampilkan di festival musim panas (matsuri).

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Kisdiantoro
ISTIMEWA
Kegiatan UKM NBB Telkom University Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anda menyukai budaya Jepang?

Jika iya, Anda wajib mengenal Nippon Bunka-Bu.

Ya, istilah dalam bahasa Jepang ini adalah nama dari sebuah unit kegiatan mahasiswa (UKM) di Telkom University Bandung.

Nippon Bunka-Bu atau disingkat NBB adalah UKM yang anggotanya sudah mencapai kurang lebih 500 orang.

NBB rupanya juga memiliki kegiatan yang tak kalah unik dan keren sesuai namanya.

Ketua NBB, Elvan Haryo Nugroho (22), telah bercerita kepada Tribun Jabar, mengenai kegiatan UKM yang cikal bakalnya sudah ada sejak 2004 ini.

"Jadi NBB ini adalah UKM yang berbasis budaya Jepang. Rata-rata, anggotanya suka kebudayaan Jepang dan mereka ingin mempelajari Jepang," kata Elvan, Jumat (13/4/2018), di kampusnya, Jalan Telekomunikasi, Terusan Buah Batu, Sukapura, Dayeuhkolot, Bandung.


"Kami punya tujuh divisi atau peminatan. Ada divisi budaya, divisi musik, divisi cosplay, divisi toys dan trading card game, divisi vocaloid, divisi mochi anima, dan divisi design and art. Masing-masing divisi punya kegiatan atau kumpul-kumpul pada Sabtu-Minggu per dua pekan," kata mahasiswa jurusan manajemen bisnis angkatan 2014 ini.

Divisi budaya, kata Elvan, berkegiatan mempelajari budaya dan bahasa Jepang.

Misalnya, belajar tari tradisional Jepang Bon Odori.

Kegiatan UKM NBB Telkom University Bandung.
Kegiatan UKM NBB Telkom University Bandung. (Istimewa)

Bon Obori adalah tarian tradisional Jepang yang biasanya ditampilkan di festival musim panas (matsuri).

Lalu, divisi budaya juga punya kegiatan belajar penulisan bahasa Jepang seperti Hiragana, Katakana, dan Kanji

"Di divisi budaya, ada juga yang bisa berbahasa Jepang," kata pria berkacamata itu.

Divisi musik, lanjut Elvan, memiliki kegiatan latihan musik di studio.

Tapi, musik yang dilatih adalah musik pop Jepang atau J-pop.

"Divisi musik basisnya memang band. Jadi, latihannya lebih ke lagu-lagu J-pop," ujarnya.

Divisi toys dan trading card game, kata Elvan, kegiatannya adalah saling tukar informasi mengenai mainan dan permainan kartu asal Jepang.

Banyak hal yang dibahas dari divisi ini, mulai dari informasi mainan atau kartu, sampai fotografi mainan.

"Untuk toys. Banyak hal yang dibahas. Misal, bagaimana cara merakit Gundam (nama anime asal Jepang). Fotografi mainan atau action figure. Ada juga bahas permainan kartu. Permainan kartu juga ada kompetisinya," kata Elvan.

Divisi vocaloid, lanjutnya, kegiatannya seputar membuat vokal atau musik.

Vocaloid adalah semacam piranti lunak alias software musik yang digunakan untuk memproduksi bagian vokal dalam suatu lagu.

Baca: Persib Punya Modal Bagus Hadapi Arema FC, Dedi Kusnandar Tak Mau Jemawa

"Vocaloid lebih ke belajar mixing musik. Lalu, musiknya dicampur ke animasi yang dibuat," kata Elvan.

Divisi mochi anima, sambungnya, kegiatannya seputar belajar membuat animasi khas Jepang.

Anime adalah animasi dari Jepang yang digambar dengan tangan maupun menggunakan teknologi komputer (misal: Naruto, One Piece).

"Divisi mochi anima lebih ke belajar bikin animasinya. Membuat background yang bagus. Gimana caranya gambar bisa gerak," kata Elvan.

Divisi design and art, lanjutnya, kegiatannya adalah belajar membuat ilustrasi atau manga (komik Jepang).

Lalu, terakhir, divisi cosplay, kegiatannya adalah tukar informasi atau diskusi mengenai cosplay, ikut even cosplay, atau ikut lomba.

Cosplay dalah istilah bagi orang yang hobi berkostum ala karakter dalam film animasi, komik (manga), maupun video games.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved