Tak Terima Anaknya Diarak dalam Kondisi Bugil, Ayah Korban: Pelaku Minta Berdamai

N ingin mengetahui kronologis kejadian, dan bertanya mengapa anaknya sampai bisa diperlakukan tidak manusiawi.

Editor: Yudha Maulana
ist/Tribun Jakarta
N, Ayah R korban persekusi di Cikupa dalam acara Mata Najwa, Rabu (11/4/2018). 

"Dia katakan anak saya berdua di kamar, mungkin anak saya berbuat mesum," ujar N.

Tanpa merasa bersalah ketua RT beserta warga pelaku persekusi malah menyalahkan R dan M.

Baca: Sabu-sabu Rp 1,3 Miliar Itu Disembunyikan di Pembalut Wanita, Tertangkap Tangan di Bandara Husein

"Dia justru menyalahkan anak saya," kata N.

N juga mengatakan awalnya RT dan pelaku persekusi lainya mengajak N untuk berdamai, dan tidak membawa permasalahan ini ke jalur hukum.

"Iya, intinya karena saya udah jalan kesana dia minta masalahnya sudah selesai," ujar N.

Tak hanya itu RT dan pelaku persekusi lainya juga menyuruh N untuk menadatangani surat perjanjian damai.

"Iya belum sempat ditulis cuma baru mau, cuma saya enggak mau," ujar N.

Setelah peristiwa itu N tidak langsung melaporkan kejadian naas yang menimpa putranya ke kantor polisi.

Baca: Benarkah Ada Mafia Sepak Bola di Balik Kekalahan Juventus? Ini Jawaban Chilavert

N mengaku dirinya tidak tahu harus berbuat apa.

"Belum, saya tidak tahu harus berbuat apa, pikiran saya masih kacau, apa yang harus saya lakukan apa yang harus saya lakukan saya masih bingung," jelas N.

Peristiwa tidak manusiawi itu dapat terunggkap setelah Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang, Kombes Pol HM Sabilbul Alif mengutus timnya untuk melakukan penyelidikan atas video persekusi yang beredar di dunia maya.

Pak RT Menangis Saat Dijatuhi Hukuman

Setelah sidang kedua pembelaan tuntutan, ketua RT Komaruddin alias Toto kembali meneteskan air mata.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved