Begini Komentar Nasabah BMT Global Insani yang Menyebut Lebih Parah dari First Travel dan Abu Tour

Nasabah asal Cirebon ini menyebutkan sedikitnya ada tiga hal yang mereka anggap BMT Global Insani lebih parah dari Fisrt Travel dan Abu

Penulis: Siti Masithoh | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/SITI MASITHOH
Para nasabah BMT Global Insani 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Ini lebih parah dari First Travel dan Abu Tour.

Hal itu disampaikan oleh para nasabah BMT Global Insani Mandiri saat meminta pengembalian uang di depan kediaman pendiri BMT Global Insani.

Ratusan nasabah mengatakan hal tersebut sambil berteriak dan merobek-robek brosur BMT Global Insani.

"Ini lebih parah dari First Travel dan Abu Tour," ujar para nasabah di depan kediaman pemilik BMT Global Insani, Basuni, Desa Kesugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Minggu (8/4/2018).

Baca: VIDEO HEADLINE: Edisi Minggu 9 April 2018, Maung Siap Tempur

Baca: 5 Klub yang Belum Mencicipi Kekalahan di Pekan Ketiga Liga 1 Indonesia, Persebaya Ada di Daftar

Nasabah lainnya di belakang berteriak sambil mengatakan "betul ini lebih parah" sambil mengepalkan tangan.

Mereka menagih uang yang sudah dijanjikan akan dikembalikan pada April 2018.

Yang membuat para nasabah tertarik berinvestasi karena pihak BMT Global Insani menjanjikan sistem bagi hasil.


Menurut Marjo (52), nasabah asal Cirebon, sedikitnya ada tiga hal yang mereka anggap BMT Global Insani lebih parah dari Fisrt Travel dan Abu Tour yaitu sebagai berikut:

1. Sama sekali tidak ada pengembalian uang

Sejak para nasabah dari berbagai kota di Indonesia menyetorkan uang pada tahun 2012, tidak ada yang menerima kembali uang tersebut.

Para nasabah ini merasa tertipu pada tahun 2015 dan mengetahui bahwa keadaan BMT Global Insani failed pada April 2017.

Akhirnya para nasabah tidak mendapatkan uangnya kembali.

2. Tidak ada yang berangkat haji

Sekitar 4500 nasabah yang tertipu, sebagian besar menyetor uang untuk berangkat haji.

Memang, pernah ada beberapa nasabah yang berangkat umroh tahun 2015 tetapi untuk jamaah haji belum pernah ada.

Jamaah haji dijanjikan berangkat setelah menyetor uang Rp 20 juta terlebih dahulu.

Kenyataannya, tidak ada satupun nasabah yang berangkat haji.

Bahkan, menurut para nasabah, beberapa nasabah stress dan merasa tertekan akibat ditagih oleh pihak Bank dan meninggal dunia.

Mereka yang meninggal dunia adalah jamaah haji yang tak kunjung berangkat.

3. Investasi selalu berubah-ubah

Pihak BMT Global Insani dinilai selalu beralasan mengubah-ubah investasi.

Pasalnya, di awal para nasabah dijanjika investasi perkebunan jahe.

Di kemudian hari investasi nasabah berubah menjadi jabon.

Beberepa investasi lainnya dikatakan untuk investasi emas.

Investasi tersebut modal awalnya Rp 8 juta, setelah tiga tahun akan dikembalikan menjadi Rp 17 juta.

Namun, lagi-lagi pihak BMT Global Insani tidak pernah mengembalikan uangnya dan mengatakan tanaman gagal panen. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved